Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mendalami dugaan korupsi dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah DKI Jakarta. Kasus itu menyeret nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
"(Kasus RS Sumber Waras) masih didalami," kata Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang dalam pesan singkat, Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Dikonfirmasi apakah pendalam itu berdasarkan pada hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait pembelian lahan RS Sumber Waras, Saut tidak menepisnya. Menurut dia, hasil audit itu membantu pihaknya dalam melakukan penyelidikan kasus tersebut.
"(Hasil Audit BPK) Itu kan salah satu pertimbangannya," ujar Saut.
Diketahui Badan Pemeriksa Keungan (BPK) sudah melakukan audit Investigasi terkait pembelian lahan RS Sumber Waras. Dari hasil audit itu ditemukannya kerugian negara sebesar Rp 191 milyar. Hasil Audit BPK sudah diserahkan kepada KPK.
Wakil Sekjen Partai Gerindra, Adre Rosiade meminta KPK segera memeriksa Ahok. Sebab, sampai saat ini KPK belum pernah meminta keterangan terhadap Ahok.
"Faktanya sudah jelas yang memita anggaran RS sumber waras itu kan Ahok sendiri dan bukan usulan SKPD dinas kesehatan DKI, jadi terkesan KPK masuk angin dalam menghadapi ahok atau KPK takut sama Ahok yang didukung oleh media," ujar Andre, seperti dilansir inilah.com.