JOKOWI, HENTIKAN PENCITRAAN MURAHAN!


"JOKOWI, HENTIKAN PENCITRAAN MURAHAN"

Adalah perkara lazim tokoh penting seperti Presiden melakukan pecitraan melalui sebuah kegiatan yang kemudian dipublikasikan melalui foto. Obama melakukannya dengan baik. Lihat saja foto-foto yang dirilis oleh Gedung Putih, selalu menyenangkan untuk dilihat, terutama foto yang berhasil menyentuh hati seperti rangkaian foto Obama berinteraksi dengan anak-anak.

Tidak ada salahnya dengan pencitraan, kita melakukannya setiap hari, di sosial media. Tetapi pecintraan murahan seorang Presiden (dan staf komunikasi yang tasteless) memang memuakkan. Seperti foto ini (foto diatas -red).

Dari teks yang menyertai foto ini di halaman Facebook presiden Joko Widodo, dibilang dia sering melepas burung dan ikan untuk merawat keseimbangan alam. Burung yang di foto ini dibeli di Pasar Pramuka. Logika macam apa sih membeli burung di pasar untuk dilepaskan = merawat keseimbangan alam? Sementara burung-burung ini bisa ditangkap untuk dijual lagi. Apakah nanti Presiden beli lagi burung yang ditangkap lalu dilepas lagi? Kalau saya penjual burung, saya pasti cekikikan di pojok sambil menghitung uang. Melepas burung ini bukan solusi, sementara kerusakan lingkungan secara masif terjadi di seluruh Indonesia oleh perusahaan-perusahaan besar (sementara orang mengambil kayu untuk kayu bakar dipenjarakan).

Ironisnya, foto ini dirilis beberapa hari setelah hakim bodoh di Pengadilan Negeri Sumatra Selatan mengalahkan tuntutan KLHK atas perusahaan yang membakar hutan yang sempat membuat heboh dan malu bangsa Indon beberapa waktu yang lalu.

Kalau presiden mau bicara tentang merawat keseimbangan alam, caranya tidak dengan membeli burung di pasar lalu dilepas sembari didokumentasikan dengan foto yang tidak juga keren. Tegakkan hukum, penjarakan para perusak hutan dan pencuri satwa liar sampai para cukongnya, jangan hanya coro-nya saja. Berani nggak Presiden mencabut semua izin perusahaan yang merusak hutan?

Jadi Pak Presiden, hentikan pencitraan murahan seperti ini yang hanya cocok untuk selebriti yang baru kena kasus video seks lalu pergi umroh dengan diikuti kru acara gosip. Anda bukan Putri Indonesia yang memang kerjaannya seremonial belaka.

-Shalahuddin Siregar-

Sumber: fb