RUMOR RESHUFFLE KABINET 2016: Luhut Menteri Utama, Rini Digeser


Beredar Rumor Komposisi Reshuffle Kabinet yang kabarnya akan diumumkan Presiden Jokowi sebelum 15 Januari 2016 di Istana Bogor.

Di kalangan wartawan, sejak Rabu (6/1) sore kemarin beredar pesan lewat broadcast yang menggambarkan komposisi perombakan menteri. "Reshuffle akan diumumkan Presiden Jokowi sebelum 15 Januari 2016 di Istana Bogor," bunyi pembuka pesan tersebut, yang beredar di kalangan wartawan dan media.

Adapun RUMOR tersebut adalah sebagai berikut:

Luhut Binsar Panjaitan (LBP) meninggalkan jabatan Menko Polhukam dan pindah menjadi Menteri Utama yang MEMBAWAHI para Menko. Ini bakal menjadi lembaga baru yang membuat Luhut powerfull.

Luhut Panjaitan diganti oleh Johny Lumintang, pria asal Minahasa, lulusan AKABRI 1970 yang terakhir menjabat Sekjen Dephan.

Rini Soemarno yang menduduki 'kuris panas' Menteri BUMN akan digeser ke jabatan baru sebagai Menteri Perhubungan menggantikan Jonan.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dicopot, dan posisinya akan diisi oleh Marwan Jafar, politikus PKB yang kini menjabat Menteri Desa Tertinggal dan Transmigrasi.

Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursydan Baldan juga dicopot. Posisinya akan diisi Teten Masduki.

Jaksa Agung M. Prasetyo yang beberapa hari ini didemo juga akan dicopot dan posisinya akan diisi Todung Mulya Lubis. Kabarnya, Todung sudah dipanggil Jokowi ke Istana Negara dua hari lalu.

Menteri PU Basuki dicopot, diganti dari profesional, salah satunya dirjen di PU.

Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi akan diganti kader Partai Amanat Nasional (PAN).

Posisi 'kursi panas' Menteri BUMN masih digodok Jokowi dan kemungkinan besar akan diisi perwakilan dari parpol.

Sekali lagi INI HANYA RUMOR yang beredar luas di kalangan wartawan.

Adapun....

Jika rumor ini benar, maka betapa hebatnya seorang LBP dengan jabatan barunya sebagai Menteri Utama.

Hal ini yang beberapa hari lalu disentil oleh Mantan Ketua MPR Amin Rais dengan ungkapan "Ada Menteri Lebih Superior dari Jokowi".

"Saya harapkan (Jokowi) membuka diri, jangan sampai ada seorang menteri yang terlalu kuat. Sehingga dia sang menteri itu saya lupa namanya ya pertahanan, ya keamanan, ya ekonomi ya politik apa-apaan ini, seperti ini tanda bahwa Jokowi itu tidak strong leadership," kata Amien di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 5 Januari 2016, kutip Sindonews.