Ratusan orang menghadiri dan menikmati jamuan pesta teh di sebuah masjid Bristol Inggris, usai masjid tersebut dilempari daging babi (bacon) pada Minggu (17/1) yang lalu.
Minggu, 24 Januari 2016, sepekan setelah kejadian, ta'mir Masjid Jamia di Totterdown, Bristol, megadakan jamuan teh dan membuka pintunya sekaligus mengucapkan terima kasih kepada masyarakat setempat yang telah memberikan dukungan menyusul serangan itu.
Ada sekitar 200 orang yang antri di luar saat diadakan jamuan teh. Sekretaris masjid, Zahir Shabir menyatakan kewalahan: "Seminggu lalu kami mengalami shock, kecemasan dan ketakutan, namun Minggu ini kita merasa balutan oleh cinta dan berkah," katanya, seperti dilansir BBC.
"Kami berharap ini akan menjadi pengalaman positif ... hari ini adalah tentang sifat positif Anda bisa merasakan di ruangan ini," tambahnya.
Pekan lalu, pada hari Minggu (17/1) sore, masjid Jamia di Totterdown dilempari daging babi dan di pagar masjid ditaruh bendera St George (bendera salib merah) dengan tulisan "Tidak Ada Masjid".
Polisi telah merilis gambar CCTV yang merekam kejadian. Dua wanita dan seorang pria telah ditangkap dan didakwa dengan pelanggaran ketertiban umum rasial.
Kepala Inspektur Kevan Rowlands mengatakan: "Perilaku semacam ini adalah tidak benar dan tidak dapat diterima. Masyarakat memiliki hak untuk hidup dan beribadah dengan damai tanpa takut menjadi sasaran atas ras atau agama mereka."
"Kami mengambil semua insiden kejahatan rasial sangat serius dan kami bekerja sama dengan masjid untuk memastikan pelaku yang dimintai pertanggungjawaban atas tindakan menjijikkan mereka," lanjtunya.