Oleh Ustadz Fairuz Ahmad
Kalau gesekan antar umat beragama begitu kuat dan nyata di Indonesia, maka maklumilah, dan jangan dibandingkan dengan negara lain yang nampaknya adem ayem. Apakah tidak pantas jika umat Islam terusik saat terjadi pergeseran kekuasaan dan komposisinya?
Hari Sabtu (19/12) kemarin saya mengisi pengajian ibu-ibu juga nenek-nenek. Dan yang menjadi luar biasa adalah permintaan mereka agar tema untuk hari itu tentang "kristenisasi". Nenek-nenek tapi masih punya ghirah terhadap keselamatan agama dan generasinya.
Maka di antara cerita yang disampaikan oleh seorang nenek adalah tentang lingkungan kerjanya di sebuah rumah sakit di Jakarta setelah dipimpin oleh orang kafir. Ketika terjadi pemilihan kepala rumah sakit maka yang terpilih adalah seorang muslim. Namun dua minggu kemudian ia dicopot dan langsung diganti oleh orang kafir juga. Dan yang mengangkatnya adalah orang kafir. Maka bersamaan dengan kejadian itu sekarang di kantor bagiannya pun sudah full orang kafir, yaitu empat pucuk pimpinannya yang sebelumnya adalah tiga muslim dan satu kafir. Bahkan yang lebih dahsyat lagi adalah, akhirnya mereka membangun gereja di dalam rumah sakit itu.
Cerita pun berlanjut sampai ke penguasa-penguasa lain di lingkungan pemerintahan semisal kelurahan, kecamatan, dan lain sebagainya bahwa memang benar telah terjadi pergeseran dan rekomposisi kekuasaan dari muslim ke kafir.
Maka, janganlah dipandang sebelah mata bila saudara-saudaramu di negeri ini tengah berkonflik. Mereka sedang risau tentang masa depan agama dan generasinya.***