"Dan Saya pun Semakin Iri dengan Warga Bandung"


"Dan Saya pun Semakin Iri dengan Warga Bandung"

Farid Wadjdi*

Siapa yang tak kenal Ridwan Kamil? Ya, Ridwan Kamil adalah seorang kepala daerah yang sangat fenomenal. Dan warga kota Bandung sangat beruntung memilikinya sebagai walikota. Inovasi dan ide-ide kreatifnya menjadi keunggulan yang jarang dimiliki oleh para kepala daerah lainnya. Kedekatannya dengan warganya terbangun secara natural. Ridwan Kamil adalah pemimpin muda yang benar-benar mencerminkan jiwa mudanya. Semangatnya, kreativitasnya, tanggap terhadap persoalan dan memanfaatkan betul media sosial untuk menjangkau warganya.

Tidak seperti kebanyakan kepala daerah lain yang kemudian menjadi birokratis, sehingga hilang apa yang menjadi potensi dari background pendidikan dan profesinya. Dengan background sebagai arsitek, Ridwan Kamil benar-benar mengerahkan potensinya sebagai arsitek untuk membangun daerahnya. Bahkan sebelum menjabat sebagai walikota, karya-karya Ridwan Kamil telah banyak mewarnai keberhasilan pembangunan beberapa kota, dalam posisinya sebagai konsultan tata kota. Salah satu kota yang merasakan tangan dingin Ridwan Kamil sebagai konsultan tata kota adalah Surabaya. Tidak tanggung-tanggung, dua walikota Surabaya menggunakan jasa Ridwan Kamil sebagai konsultan, yaitu Bambang DH dan Tri Rismaharini.

Dan kini Ridwan Kamil sendiri menjadi walikota di daerahnya sendiri. Maka ini menjadi kesempatan besar bagi Ridwan Kamil untuk membuktikan bahwa ia juga akan berhasil sebagai walikota, dengan mengerahkan potensinya sebagai arsitek. Berita terakhir bahwa Ridwan Kamil mengeluarkan kebijakan agar 151 kelurahan di kota Bandung didampingi arsitek semakin menegaskan hal itu.

“Saya keluarkan gagasan, tiap kelurahan punya penasihat ahli di bidang tata kota. Kita kerja sama dengan IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) Jawa Barat,” ujar pria yang akrab disapa Emil itu. Staf ahli yang berlatarbelakang arsitek tersebut, lanjut Emil, akan ditempatkan di kelurahan-kelurahan. Nantinya mereka akan berkontribusi memberikan berbagai gagasan dan solusi.

Ini sangat luar biasa. Dan sebagai lulusan arsitektur, saya pun ikut bangga. Seorang arsitek memang dituntut untuk memliki konsen terhadap masalah tata ruang dan tata kota. Dan Ridwan Kamil memikirkan hal ini sampai memikirkan hal-hal detail. Pendampingan arsitek di setiap kelurahan adalah bentuk konkretnya. Dan visi Ridwan Kamil dalam hal tata kota adalah visi yang populis. Ini bukan tentang pembangunan fisik perkotaan menjadi hutan beton. Apa yang menjadi visinya adalah tentang bagaimana menyediakan area terbuka dan fasilitas lainnya agar warga kota dapat menikmati kotanya.

Keberhasilan lainnya dari Ridwan Kamil adalah bagaimana ia mampu mengajak warganya untuk berpartisipasi secara sukarela dalam memajukan program-programnya. Beberapa programnya digelar sebagai program yang berbasis komunitas. Contohnya adalah pembentukan Bandung Creative Forum sebagai wadah lintas komunitas kreatif yang bertujuan menjadikan Bandung sebagai kota kreatif kelas dunia. Begitu juga dengan programnya untuk mengatasi banjir di Kampung Babakan Asih, Kopo, Bandung dengan jalan memotivasi warga untuk membangun sumur resapan di rumah-rumah.

Satu hal lain yang menjadi keunggulan Ridwan Kamil adalah kepemimpinannya yang proaktif, dan bukan reaktif. Sebagai pemimpin, ia telah mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang akan dihadapinya di depan, memprediksi dan menganalisa permasalahan-permasalahan yang akan datang, kemudian memikirkan program dan solusinya. Hebatnya lagi, ia tetap rendah hati. Menginjak setahun masa jabatannya, meskipun banyak prestasi telah diraihnya, melalui akun twitternya ia mengungkapkan perasaannya selama setahun memimpin Kota Bandung. Ia pun meminta maaf atas kinerjanya jika dirasa kurang memuaskan. “Warga Bandung, besok (16 September) genap satu tahun saya jadi wali kota. Segala upaya dan imajinasi sudah dikerahkan untuk menghadirkan perubahan. Mohon maaf jika banyak kekurangan,” tulis RK, Senin (15/9/2014).

Ia pun tidak perlu teriak-teriak untuk menunjukkan prestasinya, karena prestasinya langsung dirasakan oleh warganya. Ia juga tidak bersikap reaktif dan menyalahkan pihak lain ketika terjadi permasalahan di lingkungan aparatnya. Yang ia lakukan adalah menelusuri permasalahannya dan menemukan solusinya, dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait. Maka semakin bertambahlah kekaguman warganya terhadap Ridwan Kamil.

Dan saya pun semakin merasa iri terhadap warga Bandung....

*Sumber: http://ift.tt/1IiCzLR