Indonesia Gawat Darurat! Panglima TNI Minta Waspadai "Proxy War" Adu Domba Asing demi Sumber Energi


Kondisi Indonesia sedang gawat darurat dari penguasaan asing, sampai-sampai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo perlu memberi "warning" dan pernyataan tegas untuk menghadapi "proxy war" negara asing.

Panglima TNI Minta Indonesia Waspadai Adu Domba Asing demi Sumber Energi

JAKARTA - Bangsa Indonesia rentan menjadi sasaran politik adu domba negara-negara asing karena Indonesia merupakan sumber energi, sumber pangan dan sumber air yang menjadi incaran kepentingan nasional negara-negara asing.

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo mengemukakan hal itu dalam sebuah penyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (13/12/2015).

Menurut Gatot, negara-negara yang memiliki kekayaan hayati di dunia hanyalah negara-negara yang berada di areal garis ekuator saja, yakni Indonesia, Afrika Tengah dan Amerika Latin.

"Oleh sebab itu banyak cara yang dilakukan negara asing untuk menguasai alam Indonesia kita. Salah satunya dengan membuat proxy war," ujar Gatot dalam pernyataan itu.

"Saat ini sudah terasa ada proxy war. Dengan menguasai media dengan menciptakan adu domba TNI-Polri, rekayasa sosial, perubahan budaya, pemecah belah partai hingga penyelundupan narkoba," lanjut dia.

Situasi itu, menurut Gatot, juga tidak lepas dari faktor membeludaknya penduduk dunia di satu sisi serta menipisnya cadangan energi di dunia di sisi lain.

Harga pangan dunia pun naik hingga 75 persen. Gatot juga memprediksi bahwa peta konflik pada masa depan akan mulai bergeser. Lebih dari 70 persen konflik di dunia diprediksi akan lebih dilatarbelakangi faktor energi.

"Konflik ke depan akan bermotif penguasaan energi, sumber pangan dan air bersih yang semuanya berada di satu lokasi, yakni daerah ekuator, termasuk Indonesia," lanjut Gatot.

Gatot mewanti-wanti masyarakat Indonesia untuk tidak mudah diadu domba oleh negara asing yang mengakibatkan dikurasnya sumber daya alam Indonesia.

"Karena semua ingin menguasai Indonesia, apa mau 28 tahun lagi, pada 2043, anak cucu kita tidak hidup laik? Kita harus bangkit dan bela negara untuk mencegah itu," kata Gatot.

Sumber: http://ift.tt/1mj6VUC