Kebatilan Tidak Merajalela Kecuali Saat Kebenaran Lengah


[Serial Taujih Al-Imam Asy-Syahid Hasan Al-Banna -rahimahullah-]

Kebatilan Tidak Merajalela Kecuali Saat Kebenaran Lengah

Kita dalam kebenaran, kita paham itu, kita konsisten menjalankannya, dan kita bergerak menujunya.

Tidak mungkin kebatilan merajalela kecuali saat kebenaran lengah.

Kebenaran telah bangkit maka tidak ada lagi kelengahan, oleh karena itu kebenaran harus menang dan jaya. Dan kebatilan harus lenyap dan terkalahkan.

 بَلۡ نَقۡذِفُ بِٱلۡحَقِّ عَلَى ٱلۡبَـٰطِلِ فَيَدۡمَغُهُ ۥ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ۬‌ۚ

"Bahkan sebenarnya Kami melemparkan Al-Haq (kebenaran) kepada Al-Bathil (kebatilan), seketika kebenaran itu menghancurkan kebatilan, maka kebatilan itu lenyap." [QS. Al-Anbiya':18]

Jangan sampai kesadaran kita sekarang ini temporal dan emosional, akan tetapi kesadaran yang dilandasi iman nyata, yang mengantarkan kita untuk senantiasa bekerja dan mempersiapkan diri setelah sebelumnya berfikir dan merenungkan.

Oleh karena itu, kita yakin dengan hasil, kita tsiqah akan kemenangan.

وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُ ۥۤ‌ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِىٌّ عَزِيزٌ

"Dan sungguh Allah pasti akan menolong orang yang menolong agama-Nya. Sungguh Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa." [QS. Al-Hajj:40]

___
*Sumber: Risalah Imam Hasan Al-Banna pada Muktamar Pertama Ikhwanul Muslimin, Oktober 1945 M. (Gus Ulis)