Para Biksu Myanmar, Rabu (27/5), akan menggelar demo melawan tekanan asing dan pemulangan Muslim Rohingya.
Myanmar Times memberitakan Wirathu, biksu teroris brutal yang memprovokasi pembantaian Muslim Rohingya di seluruh negeri, mendukung aksi protes.
Menurut Wirathu, krisis manusia perahu di Asia Tenggara adalah bom waktu dari ledakan populasi Bengali. Wirathu menolak menggunakan Rohingya untuk menyebut etnis yang berusaha dihabisi.
Mayor Polisi Khin Maung Kyi, dari Kepolisian Kota Bahin, mengatakan ijin resmi aksi demo dan pawai telah dikeluarkan. Demo akan dimulai dari pinggiran Yangon dan berakhir di Kyaikkasan.
Ko Min Min, aktivis nasionalis Buddhis dan organisator demo, mendesak polisi mengijinkan demo dihadiri 500 orang dari 20 kelompok. Jika tidak, pawai akan tetap dilakukan meski tanpa ijin.
Menurut Min Min, demo akan diikuti Gerakan 969, kelompok biksu anti-Muslim, dan Komite untuk Perlindungan Nasionalis dan Agama — dikenal dengan sebuta Ma Ba Tha.
Dua kelompok ini berada di belakang penerapan UU Kontrol Populais Muslim yang baru saja disahkan Presiden Thein Sein.
Kelompok lain yang akan terlibat dalam demo adalah Cahaya Masa Depan dan Nasionalis Darah. Sayadaw Pamaukkha, biarawaran paling menonjol di Magway dan aktivis Ma Ba Tha, mengatakan akan terlibat dalam demo ini.
Di lama Facebook-nya, Ko Min Min menulis; “Aku tidak akan pernah bisa menerima orang-orang perahu di Myanmar. Mereka bukan orang Myanmar, tapi dari Bangladesh.”
Kepada Myanmar Times, U Wirathu mengatakan tidak bisa ikut demo karena berada di Mandalay untuk mengajar. (rz/eramuslim)