Puluhan Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Medan Amplas datang mengunjungi pengungsi Muslim Rohingya yang ada di kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (24/05/2015) petang.
Dalam kunjungannya, kader PKS yang dikomandoi oleh Tembal H Siregar membawa beraneka macam bantuan. Dari mulai uang, sabun, roti, beras dan pakaian layak pakai. Semua ini dikumpulkan dari seluruh kader PKS Medan Amplas dan simpatisan. Disela-sela kunjungannya Tembal H Siregar menyampaikan bahwa PKS akan selalu menjadi partai yang siap membantu sesama kapanpun.
“PKS akan tetap konsisten membantu siapapun yang memang butuh bantuan. Bahkan rencana ini juga tercetus secara bottom up dari beberapa kader. Akhirnya kami bergerak menyampaikan informasi secara langsung, BBM dan group di Whatsapp. Alhamdulillah, kami bisa membawa ini semua,” kata beliau.
Para pengungsi juga menyambut hangat kedatangan rombongan. Senyum tulus terpancar dari wajah para pengungsi. Teriakan-teriakan salam terdengar dari setiap kamar yang dilewati oleh rombongan. Salah satu juru bicara pengungsi mengatakan mereka sangat senang bisa dikunjungi oelh saudara sesama muslim. Dia juga menceritakan bagaimana pengalaman mereka di laut selama hampir tiga bulan.
“Kami senang dengan kunjungan anda sesama muslim. Kami sangat menderita ketika masih berada di tengah laut. Sekarang banyak bantuan yang anda berikan pada kami. Kami sangat bahagia dan mengucapkan terima kasih banyak.” Tuturnya dalam bahasa Inggris. Pemuda 22 tahun yang juga hafidz Qur’an ini juga tak keberatan melayani rombongan yang ingin foto bersama dirinya.
Juru bicara rombongan Saftian Cahyadi Hsb juga tak bisa menyembunyikan rasa senangnya bisa menyampaikan bantuan ini kepada pengungsi dari Myanmar dan Bangladesh. Di depan puluhan pengungsi beliau mengatakan apa yang mereka berikan tidaklah cukup untuk mengobati duka para pengungsi yang terpisah jauh dari keluarga.
“Apa yang kami berikan ini tidak cukup untuk mengobati duka anda yang telah terpisah dari keluarga. Kami hanya bisa berdoa agar konflik di negara anda dapat segera berhenti dan anda bisa berkumpul bersama dengan keluarga.” Kata beliau.
Saat diwawancarai Saftian juga mengatakan akan kembali lagi untuk menyerahkan kembali bantuan kepada para pengungsi.
“Insya Allah kami akan kembali lagi kesini. Karena ada bantuan yang tidak bisa kami salurkan karena ternyata pihak imigrasi menyarankan kepada kami untuk memberi bantuan makanan yang bisa langsung dikonsumsi. Sementara kami sudah membawa empat karung beras dan uang sebesar dua juta rupiah. Jadi beras yang ada akan kami jual kembali dan uangnya akan kami belikan buah-buahan, roti dan makanan bergizi lainnya.”
Ada hal yang menarik dalam kunjungan ini, yaitu pengungsi wanita yang memberikan biskuit yang baru mereka dapatkan dari rombongan kepada salah seorang anak yang dibawa oleh rombongan. Sontak, ini membuat rombongan merasa terharu dan langsung memberikan biskuit itu kembali.
“Subhanallah, disaat kekurangan mereka masih teringat untuk berbagi.” Kata Bima, ketua tim pengamanan.