Rohingya dan Cita Rasa Peradaban


Adalah sangat wajar jika Malaysia, Indonesia, Thailand dan Bangladesh tidak mau terima pengungsi Rohingya yang sedang sekarat tanpa ampun. Itu karena cita rasa peradaban mereka masih SANGAT RENDAH...

Bangsa-bangsa yang cita rasa peradabannya masih rendah maka ia tidak bisa membantu orang lain. Bukan karena tidak mampu membantu, tapi karena peradaban mereka masih rendah.... Ya, sekali lagi, KARENA PERADABAN MEREKA MASIH SANGAT RENDAH...

Sementara Aceh, peradabannya sudah pernah berjaya tinggi sebelum negara-negara itu lahir. Sebelum negara-negara itu lahir, Aceh adalah salah satu kerajaan Islam terbesar di dunia... Warisan cita rasa peradaban yang tinggi masih membekas di jiwa bangsa Aceh.

Pertolongan terhadap orang-orang yang sedang teraniaya juga dilakukan Turki. Karena cita rasa peradaban mereka tinggi, mereka menerima jutaan pengungsi Suriah yang lari dari kebuasan rezim Syi'ah Bashar Assad. Pemimpin Turki, Erdogan juga telah pernah hadir langsung di Myanmar untuk melihat Rohingya dan mendengar keluh kesah mereka, ya walaupun ia tidak bisa membantu sepenuhnya.

Itu karena mereka (Turki) sudah selesai dengan urusan pribadi mereka sehingga kerja-kerja mereka sudah mencapai skala peradaban baru di era modern.

Rasulullah menjanjikan, pertolongan Allah akan diberikan ketika seorang hamba menolong saudaranya yang lain (Allahu fi 'aunil 'ibad maa daama al'ibad fi 'auni akhihi).

Itu artinya, pertolongan Allah untuk kebangkitan peradaban Islam di Aceh insya Allah akan menjadi kenyataan setelah kita membantu saudara-saudara kita yang terzalimi... Amiin...

*Sumber: http://ift.tt/1Rm9m2J

__
Pemerintah Indonesia, Malaysia akhirnya sekarang meniru Aceh, setelah sebelumnya menolak pengungsi Rohingya.