Sebastian Manuputi, Martir Buruh Atas Ketidakadilan


Sebastian Manuputi (32), pria yang bakar diri dan terjun di GBK hingga tewas saat peringatan May Day dikenal aktif dalam organisasi buruh. Bahkan, sebelum dia tewas bakar diri, dia menulis status dalam akun Facebook-nya yang berisi perjuangan seorang buruh.

Pantauan merdeka.com, dalam akun Facebook (FB) Sebastian, dia menulis status sekitar pukul 16.25 WIB, Jumat (1/5) kemarin atau beberapa saat sebelum dia bakar diri. Dalam statusnya, tertulis 'Semampu ku kan berbuat apapun agar anda, kita dan mereka bisa terbuka matanya, telinganya dan hatinya untuk KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA'

Ketua Bidang Organisasi FSPMI, Obon Tabroni mengatakan, status itu diduga kuat ada kaitannya dengan aktivitasnya di tempat kerja Sebastian, yaitu PT Tirta Alam Segar, di mana di perusahaan itu sering terjadi kecelakaan kerja. "Dia sering mengadvokasi korban untuk mendapatkan hak dari perusahaan," katanya, Sabtu (2/5)

Namun kata dia, upayanya sering gagal. Misalnya, kasus yang menimpa seorang buruh bernama Topan. Temannya itu harus cacat karena kecelakaan di bagian produksi. Kebutuhan biaya sebesar Rp 67 juta.

Meski sudah ada BPJS, namun sebagian biaya ditanggung sendiri. Pasca-korban sembuh, temannya itu dimutasi ke cleaning servis, statusnya pun tak dinaikkan, dan masih kontrak. "Dia frustasi karena di pabriknya banyak kecelakaan kerja," kata dia. (merdeka.com)

***

Terlepas dari tindakannya melakukan aksi nekat tersebut. Namun inilah gambaran realitas sesungguhnya yang terjadi di masyarakat umum dan kaum pekerja saat ini.

Penguasa tidak lagi memiliki keberpihakan terhadap mereka.

Mereka bukan benci kepada negara, tapi mereka mengharapkan keadilan!!!