Turki Makin Islami, Indonesia Makin Sekuler


Acara Wisuda 90 Orang Penghafal Al Quran (Huffazh) di Masjid Muhammad Al Fatih (Fatih Çami), Istanbul, Turki hari Ahad (24/5) kemarin.

Pemerintah Erdogan juga menyediakan masjid di setiap mahale (setingkat RW), berikut Imam dan Muazzin yang digaji negara. Konon, Imam menerima 3000 TL dan 2000 TL untuk Muazin. Jika 1 TL sekitar 5000 rupiah maka setiap bulannya, mereka menerima gaji antara 15 hingga 10 juta. Honor yang lebih dari cukup untuk hidup normal di Turki.

Sama di kampus. Pemerintah Turki membangun masjid di setiap asrama pemerintah dan yang sempat menjadi kontroversi, memisahkan penghuni laki-laki dan perempuan. Konon secara bertahap, juga disediakan Imam dan Muazin karena beberapa kampus mulai menyelenggarakan shalat jumuah.

Di saat Turki, negara yang pernah memproklamasikan diri menjadi negara sekuler berangsur meninggalkan ke-sekulerisme-annya dan kembali ke pangkuan Islam, di saat yang sama, Indonesia malah menjauhi Islam dan mulai 'memproklamasikan' diri menjadi negara sekuler.

Allahumma imanan bika wa tashdiqan bi kitabika. Wa wafa-an bi 'ahdika. Wat tiba'an lisunnati nabiyyika Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam. Amin...

(Azzam Mujahid Izzulhaq)