Membaca Al Quran tidak hanya bisa dilakukan di masjid atau di rumah. Ketika sedang berada di tempat umum pun, kita bisa melakukannya. Hal ini bahkan bisa menjadi sebuah kebanggan dan gaya hidup.
Hal inilah yang melatarbelakangi BMT Beringharjo dan Komunitas One Day One Juz (ODOJ) untuk menggelar acara Ngaji on the Street (NGAOS) di Titik Nol Yogyakarta, Minggu (24/5).
"Kami ingin menunjukkan pada masyarakat bahwa mengaji bisa menjadi sebuah lifestyle. Mengaji bisa dilakukan kapanpun dan di manapun. Tak perlu malu sebab itu menunjukkan kebanggaan kita sebagai umat muslim terhadap kitab sucinya," ujar Ketua Panitia NGAOS, Firmanto.
Firman menandaskan bahwa maraknya tindak kriminal belakangan ini salah satunya disebabkan makin jauhnya Al Qur'an ini ditinggalkan oleh masyarakat. "Karena itu, kami mengajak masyarakat untuk lebih mencintai Al Qur'an dan menjadikannya sebagai pegangan hidup dengan senantiasa membaca dan merenungi ayat-ayatnya, di mana pun berada," tambah Firman.
Acara NGAOS ini dimulai dengan mengaji 1 juz untuk seluruh peserta di aera car free day. Selanjutnya diadakan kajian angkringan dengan tema Bantu Dusun Mengaji oleh Ustadz Muhammad Sholihuddin, Al Hafizh, MA.
Lebih lanjut, PJ Humas dan Media BMT Beringharjo, Rubi Utami Varalin, ST, mengatakan tahun ini BMT Beringharjo bersama Perhimpunan BMT Indonesia menjadikan sektor agaris sebagai fokus kegiatan BMT.
Dalam acara ini juga dilakukan penggalangan dana untuk pendirian Taman Baca Al Qur'an di desa Triwidadi, Pajangan, Bantul.