PKS Pimpin Koalisi Tugu Muda


Semarang - Gabungan tiga partai politik di Semarang, Jawa Tengah, yakni Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, dan Demokrat mendeklarasikan koalisi yang dibentuknya dengan sebutan Koalisi Tugu Muda. Agung Budi Margono, Ketua DPD PKS Kota Semarang, didaulat sebagai koordinator koalisi.

"Koalisi Tugu Muda yang terinspirasi dari semangat pemuda Kota Semarang berkeinginan menjadikan kota ini lebih baik," kata Sekretaris Koalisi Tugu Muda Agung Priyambodo di Semarang, Minggu (3/5).

Hal itu diungkapkan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Semarang di sela deklarasi yang menjadi bagian dari diskusi bertajuk "Semarang Saiki Sesok" yang diprakarsai koalisi tiga parpol tersebut.

Menurut Agung, koalisi itu tidak hanya dilakukan untuk persiapan menghadapi pemilihan pasangan Wali Kota-Wakil Wali Kota Semarang, namun juga untuk mengawal pemerintah dalam lima tahun ke depan.

"Kami ingin memprioritaskan pilihan warga daripada pilihan partai, jauh dari primordialisme dalam mekanisme menentukan calon wali kota dan wakil wali kota. Kami terbuka untuk seluruh warga," katanya.

Koordinator Koalisi Tugu Muda, Agung Budi Margono menegaskan nama Koalisi Tugu Muda dipilih karena kebetulan berisi orang-orang muda yang mempunyai semangat meneruskan perjuangan memajukan kota.

Dengan jumlah total perolehan 17 kursi yang didapat dari gabungan tiga parpol itu, Ketua DPD PKS Kota Semarang itu optimistis koalisi yang digalangnya akan memenangi ajang Pilwakot Semarang 2015.

"Koalisi ini tidak hanya koalisi elite, namun juga koalisi rakyat. Sebagai bukti keseriusannya, kami akan membuka pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota Semarang," katanya.

Rencananya, kata dia, penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Semarang akan dilakukan selama enam hari, mulai Senin (4/5) hingga Sabtu (9/5) bertempat di Kantor DPC Golkar Kota Semarang.

Hadir dalam diskusi itu, antara lain mantan Wali Kota Semarang Soemarmo, Ketua Umum PB PGRI yang juga anggota DPD RI asal Jawa Tengah Sulistyo, mantan Wakil Wali Kota Semarang Mahfudz Ali.

Tampak pula, anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat Agus Hermanto, Wakil Ketua DPD Demokrat Jawa Tengah AS Sukawijaya atau akrab disapa Yoyok Sukawi, dan Ketua DPC PKB Kota Semarang Teguh Widodo.

Dalam kesempatan itu, Teguh Yuwono, pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang yang didaulat menjadi pembicara menyatakan pentingnya sosok pemimpin yang yang memiliki ide-ide "gila".

"Butuh orang 'gila' untuk memimpin Kota Semarang. Orang yang berani membuat kebijakan untuk membawa Semarang lebih maju dari saat ini. Pemimpin yang memiliki visi baik dan berani," tegasnya.

Anggota DPD RI Sulistyo juga mengakui masih tertinggalnya Kota Semarang dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia, termasuk Surakarta, padahal Semarang menjadi ibu kota dari Provinsi Jateng.

"Sebagai Ibu Kota, Semarang masih kalah maju dibanding Surakarta. Makanya, dibutuhkan peran pemimpin yang 'gila' untuk bisa membawa perubahan di Kota Semarang yang lebih baik," pungkasnya. [tar/inilah]