Kapolres Tolikara Beberkan "Detik-detik Pembakaran" oleh Massa GIDI


Tudingan bahwa aksi pembakaran oleh massa Gereja Injil di Indonesia (GIDI) dipicu oleh tembakan ditampik oleh Kapolres Tolikara AKPB Suroso, SH.

“Penembakan pertama itu adalah peringatan karena jamaah shalat Idul Fitri itu dilempari batu oleh massa pemuda gereja GIDI yang merupakan peserta acara seminar Internasional,” kata AKBP Suroso saat dikonfirmasi oleh wartawan di Kantor Polres Tolikara, Sabtu (25/7).

Dikatakan AKBP Suroso, sebenarnya massa telah tenang dan berhenti usai polisi mengeluarkan tembakan peringatan. Namun, tak lama berselang, massa kembali datang dengan jumlah yang lebih besar, yakni 500 orang. Mereka datang dari tiga arah, yaitu titik Giling Batu, BPD dan belakang Masjid Baitul Muttaqin.

“Sekali lagi kita melakukan tembakan pertama bertujuan guna menghentikan aksi massa gereja GIDI. Itu juga diarahkan ke atas, udara,” tegas AKBP Suroso.

Diungkap oleh AKBP Suroso, ia melihat asap membumbung tinggi dari salah satu rumah warga dan sesaat kemudian ia mendengar tembakan untuk kedua kalinya.

“Begitu di depan mata saya melihat asap, dari arah belakang saya mendengar suara tembakan yang kedua kalinya,” kata AKBP Suroso yang juga berada di lokasi kejadian saat tragedi berlangsung.

Jadi, kata AKBP Suroso lagi, jika dibilang pembakaran terjadi karena penembakan, itu tidak mungkin. Sebab, tembakan pertama itu sudah jelas untuk menghentikan aksi dan tembakan di arahkan ke atas udara.

“Dan saya baru tahu ada informasi korban dibawa ke rumah sakit itu setelah semuanya rata dengan tanah,” pungkas AKBP Suroso. [Laporan Achmad Fazeri/JITU]

Sumber: salam-online.com