Eks Kapolres Tolikara: GIDI Tak Hormati Tokoh Adat


Mantan Kapolres Tolikara, AKBP Suroso SH mengatakan jika ada kesenjangan antara generasi muda gereja Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) dengan tokoh-tokok adat di Tolikara.

“Saya baru dengar saat pertemuan tadi, ternyata ada kesenjangan antara generasi muda gereja GIDI dengan tokoh-tokoh adat di Tolikara,” kata AKBP Suroso yang kini ditugaskan di Inspektorat Polda Papua ini kepada wartawan di Kantor Polres Tolikara, Sabtu (25/07).

Pertemuan itu, kata AKBP Suroso,  tujuannya untuk menciptakan situasi damai dan aman di Distrik Karubaga, Tolikara.

“Kita kumpulkan tokoh Islam, kepala adat, dan tokoh masyarakat Tolikara,” kata AKBP Suroso.

AKBP Suroso menegaskan kesenjangan  terjadi karena tokoh-tokoh masyarakat, maupun kepala adat, itu ternyata tidak diundang dalam kegiatan Kebaktian Kebangunan Ruhani (KKR) Seminar Internasional GIDI.

“Padahal tokoh-tokoh agama maupun tokoh adat masyarakat itu dihormati, dan dihargai di sini,” kata AKBP Suroso.

AKBP Suroso mengatakan bahwa ia tahu jika para tokoh masyarakat dan kepala adat tidak diundang dalam KKR Seminar Internasional GIDI tadi setelah mendengar langsung pengakuan dari para tokoh masyarakat dan kepala adat dalam pertemuan tersebut.

“Saya baru saja dengar kalau ternyata bapak-bapak itu tidak diundang. Jadi seperti itulah yang terjadi,” ujar AKBP Suroso.

Intinya, AKBP Suroso menegaskan, jika para tokoh adat di Tolikara itu tidak disentuh dan dilibatkan sama sekali di dalam KKR Seminar Internasional GIDI, padahal suara mereka (kepala-kepala suku,red) itu sangat didengar sekali.

“Bagi anak-anak muda itu kalau kepala suku ngomong seperti sabda ratu atau kiyai,” ujar AKBP Suroso.

“Dari situ saya bertanya-tanya kenapa kok mereka nggak dilibatkan maupun nggak diikut sertakan dan ditinggalkan begitu saja,” pungkas AKBP Suroso. (Achmad Fazeri/JITU)

Sumber: muslimdaily

Baca juga: Presiden GIDI Mangkir dari Panggilan Polisi