Hikmah Insiden Tolikara, Dakwah Islam di Papua akan Ditingkatkan


Setelah insiden Tolikara, Papua, pembangunan sarana ibadah umat Islam akan dilakukan seiring dengan peningkatan program dakwah.

"Ini proses panjang, tidak hanya pembangunan masjid kita juga upayakan pemberdayaan kepentingan dakwah di sana," kata juru bicara Komite Umat (Komat) Adnin Armas kepada ROL, Kamis (23/7) malam.

Ia mengatakan, tidak hanya akan membangun kembali masjid yang telah hancur akibat insiden kekerasan di Tolikara, Papua beberapa waktu lalu. Namun, juga akan melengkapi seluruh kebutuhan untuk program dakwah di Tolikara.

Melalui dana yang digalang, Komat akan melengkapi dengan sarana pengajaran pendidikan ilmu-ilmu Islam, buku-buku sebagai sumber kajian, termasuk hingga dana untuk dai yang akan bertugas berdakwah di sana.

Masyarakat Muslim Tolikara yang memang juga kebanyakan pendatang harus mendapatkan ilmu pengetahuan Islam juga. Walapun tinggal di daerah terpencil.

Ia pun berharap tujuan ini justru bisa membuat pandangan pemeluk agama lain menjadi lebih terbuka soal Islam. Tidak lantas menganggap Islam sebagai agama yang tidak layak berada di wilayahnya.

"Syukur-syukur kalau mereka kemudian bisa masuk Islam juga," ujarnya.

Tentu proses ini, tambahnya, akan memakan waktu yang cukup lama. Walaupun peletakan batu pertama sudah dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, masih banyak proses yang harus dilalui, seperti upaya pendekatan kepada masyarakat. Dikhawatirkan mereka masih menolak pembangunan tempat ibadah tersebut.

Sumber: ROL