Melalui akun facebooknya Musdah Mulia II, timses Jokowi ini menulis:
Copas dari seorang teman:
Mari belajar dari Singapura ttg Agama:
Sekitar 22 tahun lalu Singapura melarang pengajaran agama di Sekolah. Hasilnya, penduduk negeri itu dikenal paling tertib, disiplin, dan toleran padahal mrk terdiri dari beragam etnik, bahasa dan agama.
PM Singapura, Lee Hsien Loong tetap menegaskan, pemerintahnya tdk akan mengijinkan pengajaran agama masuk sekolah. Sejak PM Lee Kuan Yew ditetapkan bhw agama urusan pribadi, bukan urusan sekolah atau negara. Keputusan itu diambil krn Lee Kuan Yew melihat pengajaran agama justru menimbulkan perpecahan dan konflik, bukan perdamaian.
Sebaliknya, Indonesia menjadikan pengajaran agama wajib di sekolah. Bahkan, ada Kementrian Agama yg memiliki jutaan pegawai di bidang agama, puluhan ribu Sekolah Agama, Ratusan ribu rumah ibadah, trilyunan rupiah utk pembangunan bidang agama. Namun hasilnya? Indonesia masuk negara terkorup di dunia, bahkan korupsi pun marak di Kementerian Agama.
Ringkasnya, semua orang Indonesia beragama kecuali jika berhadapan dg uang, kekuasaan dan proyek!!!!
***
Demikian status fb aktivis JIL yang juga Direktur Megawati Institute ini yang ditulisnya pada 23 Juli lalu.
Jadi menurut Musdah yang juga pendukung LGBT ini, agama hanya melahirkan koruptor.
Apa Musdah tidak berkaca, bahwa koruptor di Indonesia itu paling banyak itu bersarang di partai pimpinan Megawati PDIP?
Kenapa bukan PDIP yang 'dihapus' saja? Kok malah mau menghapus pelajaran agama?