Komite Umat untuk Tolikara (Komat Tolikara) berhasil mengumpulkan bantuan untuk masyarakat korban insiden Tolikara sebesar Rp1,3 miliar. Hal itu disampaikan oleh juru bicara Komat Tolikara, Mustofa B. Nahrawardaya, usai bertemu dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Kantor Panglima TNI, Jakarta, seperti yang dilansir ROL, Rabu (22/7).
“Sampai hari ini, Rabu, sudah mencapai Rp1,3 miliar,” ujar Mustofa.
Menurut Mustofa, hal tersebut menandakan tingginya keinginan masyarakat untuk membantu masyarakat Tolikara yang kehilangan rumah, kios, dan tempat ibadah yang diduga dibakar oleh sekelompok orang yang berasal dari Gereja Injili Di Indonesia (GIDI), yang terjadi pada hari Jumat (17/7) pagi atau tepat saat Idul Fitri 1436 Hijriah.
Adapun bantuan untuk Tolikara tersebut bisa disalurkan melalui badan amal resmi, seperti Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Komite Umat untuk Tolikara Papua yang dipimpin oleh Didin Hafiudin datang menemui Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada hari Rabu (22/7) di Kantor Panglima TNI.
Sebelumnya, Selasa (21/7), Komat Tolikara telah menerbangkan Tim Pencari Fakta (TPF) yang dipimpin oleh dai asal Papua, Fadlan Garamatan. TPF terbang ke Papua guna mengumpulkan data sebenarnya yang terjadi di Tolikara.
Komite Umat untuk Tolikara Papua terbentuk pada 19 Juli 2015 di Jakarta. Komite ini tebentuk setelah terjadi pertemuan besar para Tokoh Nasional diantaranya Arifin Ilham, Yusuf Mansur, Hidayat Nurwahid, Didin Hafidhudin, Bahtiar Nasir, Aries Mufti, Muhammad Zaitun Rasmin, dan lain sebagainya.
Pada pertemuan itu, para Tokoh sepakat menunjuk Bahtiar Nasir sebagai Ketua Harian Komite. Sementara Muhammadi Zaitun Rasmin menjabat sebagai Wakil Ketua. Sementara, Didin Hafidhudin diangkat sebagai Ketua Dewan Syura, dan Arifin Ilham, Yusuf Mansur, Hidayat Nurwahid, Bahtiar Nasir, Aries Mufti, Bobby Herwibowo menjadi anggota Dewan Syura. Nama lain diantaranya Haikal Hassan sebagai Sekretaris, Nur Effendi dan Irfan Syauqi Beik ditunjuk sebagai Bendahara. Sementara itu, Jeje Zaenuddin ditunjuk sebagai Tim Advokasi. Segudang tokoh bergabung dalam Komite diantaranya Ahmad Djuwaini, Arifin Purwakananta, Fahmi Salim, dan lain sebagainya. Dalam Komite ini, Mustofa B. Nahrawardaya dan Adnin Armas ditunjuk sebagai Juru Bicara.
*Sumber: dakwatuna, dll
untuk informasi perkembangan Tolikara follow akun twitter resmi Komite Umat untuk Tolikara -- @KomatTolikara