Habis Libur Lebaran, Rupiah Pecahkan Rekor Terburuk Baru Pasca Krisis 1998


"Habis libur lebaran, Rupiah pecahkan rekor terburuk baru pasca krisis 1998, di aras Rp 13.368 per dollar AS."

Demikian disampaikan ekonom Faisal Basri melalui akun twitternya, @FaisalBasri (Rabu, 22/7).

Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari Rabu (22/7/2015) nilai tukar rupiah berada pada angka Rp13.367/US$.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan nilai tukar rupiah kini sudah berada di bawah Riil Effective Exchange Rate (REER) atau undervalue. Saat ini kurs rupiah berada di level Rp 13.300 per dolar AS.

Ia menjelaskan, nilai tukar rupiah sudah undervalue dibandingkan kurs mata uang negara lain, terutama mitra dagang utama Indonesia. Meski begitu, kondisi tersebut dianggap baik untuk daya saing Indonesia atau ekspor.

Menurutnya, level ini menunjukkan Indonesia memiliki iklim usaha yang berdaya saing. "Kalau dilihat REER, memang rupiah di bawah 100, itu menunjukkan slidely undervalue dibanding currency mitra utama kita," jelasnya, di Gedung BI, Jakarta, Rabu, (22/7), lansir ROL.

Ia menambahkan, pasca libur lebaran kemungkinan banyak perkembangan yang terjadi pada rupiah dan pasar modal, baik eksternal maupun internal. "Secara umum, harusnya Indonesia dalam keadaan tidak ada hal yang perlu dikuatirkan," jelasnya.

Agus sendiri mengaku belum mendapat laporan terbaru mengenai hal itu. "Kita nanti liat perkembangannya," tegasnya.