Pemberian dana peduli dai dan imam masjid di Tolikara |
Ali Muchtar (38 tahun) merupakan imam Masjid Baitul Muttaqin Tolikara. Ia menetap di sana sejak 2006. Sampai sekarang ia aktif sebagai imam Masjid tersebut.
Diceritakan Ali dulunya tempat sholat itu berupa mushalla berukuran 5×5 meter. Kemudian diperbesar menjadi 11×11 meter dan menjadi masjid. Pembangunan tersebut merupakan hasil swadaya masyarakat. “Sekalipun belum permanen, masjid ini menjadi satu-satunya masjid yang menjadi pusat kegiatan umat Islam di Tolikara,” ungkapnya, lansir ROL.
Meski begitu, ia menuturkan kalau untuk berdakwah di Tolikara tidak mudah. Harus dengan mengikuti keinginan penduduk setempat.
“Untuk membangun tempat wudhu saja harus minta izin ke pihak Gereja Klasis Tolikara,” ujarnya, mencontohkan.
Kini Ali bersyukur sebab di Tolikara terdapat lembaga amil zakat nasional (Laznas) seperti Baitul Mal Hidayatullah (BMH). Saat Ramadhan lalu, ada penyerahan dana bantuan peduli dai dan imam masjid. Juga dilakukan pengumpulan dana peduli dai dan imam masjid.
Sumber: fimadani