Ketika Hamas Memaksa Netanyahu Berkata Jujur


Gaza – Penjajah Israel kalang kabut dan gusar pasca stetemen kepala biro Hamas, Khaled Meshaal dan Abu Ubaidah, juru bicara Al-Qassam dalam peringatan tahun pertama perang Daun Rapuh soal jumlah serdadu Israel yang ditawan oleh kelompok pejuang perlawanan Palestina.

Pengamat politik Palestina, Khalid Maali menilai kegusaran itu tanpak pada Netanyahu, kabinet dan elit militer Israel setelah statemen Meshaal menegaskan bahwa Israel meminta agar diberitahu nasib dua serdadu Israel yang disandera dan dua jasad yang ditahan oleh perlawanan Palestina.

Kini Hamas mampu menciptakan peristiwa. Padahal selama ini
Palestina dan Arab hanya bisa menerima dan menjadi korban peristiwa. Kini justru Hamas yang mengendalikan Israel karean Hamaslah yang mampu memaksa Israel bicara, bukan sebaliknya. Israel sebelumnya meyakini Hamas hanya memiliki jasad serdadu. Namun kemudian Israel mengakui Hamas memiliki serdadu Israel yang hidup yang mereka sandera. Ini menaikkan kredibilitas Al-Qassam di publik Israel dan justru statemen Netanyahu yang bohong yang sebelumnya menafikan informasi Hamas.

Kebohongan Netanyahu menunjukkan pemerintah penjajah sedang menyembunyikan kekhawatiran.

Psywar, politik war, media war yang dilakukan hari-hari ini oleh elit Israel atas Gaza bertajuk “kebohongan” sangat besar. Sebab Israel menyadari bahwa perang media masih menjadi kata-kata kuci penting untuk mempengaruhi psikologi musuh agar mau bicara.

Sumber: infopalestina.com




Related Posts :