Lembaran Al-Quran Tertua Yang Ditulis Sahabat Nabi Ditemukan di Inggris


BIRMINGHAM - Mushaf Alquran tertua di dunia di temukan di Universitas Birmingham, Inggris. Berdasarkan hasil uji penanggalan dengan radiokarbon, diketahui lembaran Alquran tersebut berusia sekitar 1.370 tahun.

BBC News melaporkan pada Rabu (22/7), awalnya lembaran-lembaran Alquran tersebut telah berada diperpustakan universitas selama hampir satu abad. Namun, lembaran itu hanya disimpan bersama dengan koleksi buku dan dokumen Timur Tengah, tanpa diidentifikasi sebagai salah satu Alquran tertua.

Hingga akhirnya, peneliti melihat lebih dekat lembaran Alquran tersebut. Kemudian memutuskan melakukan tes penanggalan radiokarbon dan hasilnya sangat mengejutkan.

Direktur universitas dari koleksi khusus, Susan Worrall mengatakan para peneliti tak pernah membayangkan lembaran tersebut ternyata berusia sangat tua. "Setelah mencari tahu ternyata kami memiliki salah satu fragmen Alquran tertua di seluruh dunia ini fantastis sangat menarik," ujar Worrall.

Pengujian radiokarbon dilakukan oleh Unit Akselerator Universitas Oxford. Hasil menunjukkan fragmen yang ditulis di atas kulit domba atau kambing tersebut berusia sangat tua. Sekitar 95 persen hasil tes menunjukkan perkamen berasal dari antara tahun 568 hingga 645 Masehi.

Profesor Universitas Birmingham yang ahli dalam Kristen dan Islam David Thomas mengatakan, perkamen-perkamen ini bisa membawa ke tahun-tahun awal berdirinya Islam. Sebab menurutnya, dari tradisi Muslim Nabi Muhammad menerima wahyu berupa Alquran antara tahun 610 hingga 632.

"Orang yang menulis (mushaf) ini pasti sangat mengenal baik Nabi Muhammad. Ia kemungkinan melihatnya, dia kemungkinan mendengarkan Rasul berkhutbah. Ia mungkin mengenalnya secara pribadi," kata Profesor Thomas. (Dengan kata lain, mushaf Al Quran yang ditemukan ini ditulis oleh Sahabat Nabi)

Ia menambahkan, perkamen yang ditulis ini sangat mirip dengan yang dibaca sekarang ini. Hal tersebut menurutnya mendukung pandangan bahwa teks alquran hanya mengalami sedikit atau bahkan tidak ada perubahan sama sekali. (Sebetulnya Al-Quran tak ada satu pun huruf yang berubah)

Aksara Hijazi

Manuskrip itu ditulis dengan aksara Hijazi, yang merupakan penulisan aksara Arab dahulu kala.

Kurator naskah tersebut di Perpustakaan Inggris Dr. Waley mengatakan, dua lembar perkamen tersebut ditulis dengan indah dan mengejutkan dengan huruf hijaiyah. Hampir pasti tanggal berasal dari saat tiga khalifah pertama yang memimpin Muslim antara 632 sampai 656.

Dr Waley mengatakan, di bawah khalifah Utsman bin Affan Alquran "edisi cetakan" mulai didistribusikan.

"Komunitas Muslim tak cukup kaya untuk persediaan kulit binatang selama puluhan tahun, dan untuk menghasilkan Mushaf lengkap Alquran perlu banyak sekali (kulit binatang)," kata Waley.

Waley menunjukkan naskah yang ditemukan merupakan penemuan berharga. Naskah merupakan bagian dari Koleksi Mingana yang berisi lebih dari 3.000 koleksi dokumen Timur Tengah yang dikumpulkan pada 1920 oleh Alphonse Mingana. Ia merupakan seorang imam Kasdim yang lahir dekat Mosul di zaman Irak modern.

Menanggapi penemuan ini, komunitas Muslim lokal menyatakan kegembiraannya. Menurut Ketua Masjid Pusat Birmingham Muhammad Afzal, ia sangat tersentuh melihat penemuan ini.

"Saat saya melihat lembaran ini saya sangat tersentuh. Ada air mata kebahagiaan dan emosi di mata saya. Dan saya yakin orang-orang di seluruh Inggris akan datang ke Birmingham untuk melihat sekilas lembaran-lembaran ini," ujarnya.

Profesor Thomas mengatakan, penemuan ini menunjukkan warga Birmingham memiliki harta yang tak ada duanya di dunia. Sedangkan Susan Worrall berjanji universitas akan menunjukkan penemuan signifikan ini ke publik.

Sumber: BBC, ROL