Setelah pertemuan 'rahasia' antara Khaled Meshaal (HAMAS) dengan Raja Salman (Arab Saudi), kerajaan Arab Saudi membebaskan 8 anggota Hamas yang ditahan selama berbulan-bulan di kerajaan Saudi untuk alasan politik, ungkap pejabat senior gerakan Palestina Hamas.
Para anggota Hamas yang dibebaskan adalah mereka yang “mengumpulkan dana untuk mendukung operasional dan aktivitas gerakan Palestina,” ungkap Mahmoud al-Zahhar, anggota biro politik Hamas di Gaza, mengatakan kepada harian Mesir El-Watan News dikutip Middle East Update.
Pelepasan anggota Hamas, yang dilaporkan mulai ditahan selama beberapa hari terakhir pemerintahan mendiang Raja Abdullah sekitar delapan bulan yang lalu, dilaksanakan setelah pertemuan yang jarang terjadi antara pemimpin Hamas Khaled Meshaal dengan Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Aziz di Riyadh pada hari Jumat (17/7), tepat 1 Syawal 1436 H.
Pertemuan Hamas-Saudi, yang pertama dalam beberapa tahun, dipandang sebagai bagian dari upaya pemulihan hubungan antara Gaza dan Riyadh, setelah kematian Raja Abdullah di Januari 2015.
“Delegasi membahas persatuan Palestina dan situasi politik di wilayah tersebut. Pertemuan ini diharapkan akan mengembangkan hubungan antara Hamas dan Arab Saudi,” kata seorang sumber Hamas kepada Reuters, Jumat.