Oposisi Suriah Putuskan Hadir dalam Perundingan Damai di Jenewa

[Mediator PBB untuk Suriah Staffan de Mistura memberikan sambutan setelah pembukaan pembicaraan damai di markas besar PBB di Jenewa, Swiss (29/1)]

Kelompok oposisi utama Suriah mengatakan akan bergabung dalam perundingan perdamaian yang sudah dimulai di Jenewa.

Jum'at (29/1), pembicaraan perdamaian itu mulai dengan pertemuan di perkantoran PBB antara Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, dan delegasi pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Duta Besar Suriah untuk PBB Bashar Ja’afari.

Hari Minggu (31/1) ini rencananya Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, akan berbicara dengan Dewan Koalisi Oposisi Suriah.

Dewan Koalisi Oposisi Suriah menyatakan hadir dalam perundingan Jenewa. Hal itu dilakukan setelah pihak oposisi mengajukan kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata dan pembukaan blokade untuk daerah yang diisolir Rezim Suriah. Dalam hal ini, Arab Saudi memberi dukungan atas keputusan tersebut.

Dewan Koalisi Oposisi Suriah mengatakan bahwa Menlu AS John Kerry telah menghubungi Koordinator Jenderal Riad Hijab yang berjanji akan memenuhi hasil resolusi DK PBB. Khususnya yang berkaitan dengan gencatan senjata dan distribusi bantuan ke daerah yang diblokade.

Kerry menegaskan bahwa Amerika Serikat berkomitmen untuk mendukung terbentuknya dewan transisi, serta bersedia hadir ke Jenewa untuk mendukung delegasi oposisi.

Dewan Koalisi Oposisi Suriah mengatakan bahwa Wasekjen PBB telah mengirim surat yang menyetujui bahwa masalah HAM akan diutamakan saat berlangsungnya perundingan.

Pimpinan Dewan Koalisi Oposisi Suriah, Asad Zu’bi mengatakan bahwa delegasi oposisi yang berangkat ke Jenewa berjumlah 17 orang. Delegasi tersebut menuntut jaminan berupa dibentuknya dewan transisi dan pengiriman bantuan ke daerah-daerah yang diisolir.

Jubir Dewan Koalisi Oposisi Suriah, Riad Nassan Agha mengatakan bahwa keberangkatan delegasi ke Jenewa bertujuan untuk meminta pertanggungjawaban keputusan internasional yang disusun dalam rosolusi DK PBB.

Dalam konteks ini, Kemenlu Arab Saudi memutuskan bahwa Riyadh mendukung partisipasi oposisi dalam perundingan Jenewa untuk menuntut terlaksananya resolusi yang dikeluarkan oleh DK PBB. Berupa pembentukan pemerintah yang otentik, non-sektarian (tidak berpihak) dan memberikan hak pilih bagi rakyat Suriah, di bawah pengawasan PBB.

Sementara itu, Staffen de Misture utusan PBB untuk Suriah mengatakan bahwa delegasi Dewan Koalisi Oposisi Suriah akan datang ke Jenewa pada hari Ahad besok.

Dia juga mengatakan telah berbicara dengan delegasi Rezim Suriah yang dipimpin oleh Duta Besar Suriah untuk PBB Bashar Ja’fari. Ja’fari mengatakan bahwa diadakannya perundingan guna membahas gencatan senjata dan kepentingan dua belah pihak.

Lebih dari 250.000 orang tewas dan 11 juta orang lainnya mengungsi dalam perang yang sudah berlangsung hampir lima tahun di Suriah itu akibat kebiadaban diktator rezim Assad.

*Sumber: Al-Jazeera, BBC, Kiblat