Siapa Taipan di Balik Proyek Kereta Cepat?


Di balik pembangunan kereta api cepat (high speed train/HST) Jakarta-Bandung diduga ada kepentingan bisnis dari para cukong properti di Indonesia. Kok bisa?

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AM Fatwa mengatakan, tujuan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, pada ujungnya akan melenceng dari tujuan awal. Karena, ada kepentingan bisnis di balik proyek senilai US$ 5,5 miliar ini.

"Tentu yang diuntungkan adalah cukong-cukong properti. Mereka sangat menunggu proyek ini kelar. Selanjutnya mereka bisa menjual properti di sekitar Jakarta-Bandung, tentu saja harganya super mahal," papar Fatwa dalam rapat paripurna luar biasa DPD di Komplek DPR, Jakarta, Jumat (29/1/2016).

Kata Fatwa, meski Joko Widodo menang dalam Pilpres 2014, namun pemegang kekuasaan yang sebenarnya adalah para cukong alias taipan-taipan properti yang ada di Indonesia.

"Hampir 80 persen perekonomian kita dikuasai para taipan. Bukan saya rasis, tapi ini benar terjadi. Artinya, setiap proyek pemerintah pasti tak akan lepas dari intaian para taipan-taipan itu. Sekali lagi saya tidak rasis karena istri kedua saya keturunan Tionghoa" papar Fatwa.

Kali ini, Fatwa tak sedang bercanda dalam melontarkan statemen ini. Mantan Anggota DPR asal PAN ini, mengaku telah mendengar informasi adanya Taipan di balik proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. "Saya mendapat bisikan dari orang dekat kekuasaan. Dia bilang, yang menang ternyata para taipan-taipan juga dalam proyek ini," tandas Fatwa.

Sumber: inilah.com