Aktivis Malaysia: Anis Matta Tinggalkan Kesan Mendalam


“Semoga Dr. Anis Matta bisa datang ke Malaysia setiap tahun untuk menyampaikan taujihat (nasehat -red) yang berharga,” tulis Nadhrah binti Azmi, seorang aktivis Malaysia di akun twitternya @mylittlepencil.

Ia adalah salah satu peserta yang hadir dalam Konvensi Maqashid Syari’ah di IDCC, Selangor, Malaysia, Ahad (25/10/2015), dimana Anis Matta hadir sebagai salah satu pembicara.

“Dari penjelasannya, sangat terlihat kalau beliau adalah tokoh yang punya banyak pengalaman dan banyak membaca,” katanya saat dihubungi oleh penulis melalui pesan twitter. Ia juga terkejut saat dikonfirmasi bahwa Anis Matta hanya lulusan S-1, bukan seorang doktor seperti yang ia sangka dan tulis di akun twitternya.

“Implementasi maqashid syari’ah yang beliau bentangkan menampakkan pemikiran yang sangat cerdas. Luar biasa,” katanya lagi.

Nadhrah juga menyampaikan kekagumannya pada perjuangan PKS di Indonesia serta harapannya agar bisa berjumpa dengan Anis Matta di lain kesempatan.

“Anis Matta adalah satu dari sekian tokoh yang patut jadi contoh bagi kaum muda,” katanya mengakhiri perbincangan.

Kesan mendalam juga dirasakan Zharif Badrul, seorang pemuda Malaysia yang hadir dalam roundtable discussion dimana Anis Matta diundang sebagai salah satu  narasumber.

“Saya sangat mengagumi  pandangan Pak Anis. Komprehensif, mudah dipahami tapi disaat yang sama juga sangat kritis dan menginspirasi,” katanya  pada penulis.

Selain Anis Matta, diskusi ini juga menghadirkan Dr. Driss Bounou dari Partai Keadilan dan Pembangunan Maroko, Dr. Azzam Tamimi dari TV Al Hiwar London dan Dr. Dzulkifly Ahmad, Direktur Eksekutif Pusat Penelitian PAS (Partai Islam Malaysia). Ketiga  narasumber lain yang  dihadirkan memang  semuanya punya gelar  Doktor. Namun, pada notulensi acara yang  dikirimkan Zharif kepada penulis tertulis ‘DR. Anis Matta’ sebagai salah seorang narasumber. Saat diberitahukan  bahwa sebenarnya Anis  Matta ‘hanya’ seorang  lulusan strata 1, pemuda ini semakin terpukau.

“Pak Anis punya aura  seorang Doktor Filsafat dan saya yakin beliau juga memiliki kapasitas itu,” katanya lagi.

Bukan tanpa alasan, gaya bicaranya yang elegan, penguasaan yang mendalam terhadap topik bahasan, tapi tetap dengan pembawaan beliau yang humble.

“Saya harap bisa bertemu lagi dan berdiskusi lebih  lanjut dengan beliau,” kata  Zharif menutup percakapan.

Sumber: www.anismatta.net

Terkait: [Video] Ceramah Anis Matta di Konvensi Maqasid Syariah 2015 Malaysia