Presiden Kudeta As-Sisi Ditolak di Inggris


LONDON - Aktivis, politisi dan akademisi Inggris mendesak pemerintahan David Cameron menarik undangan buat Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi.

Surat penolakan yang ditandatangani oleh 55 orang itu disampaikan ke surat kabar ternama Inggris the Guardian, Selasa (27/10) kemarin. Bagi mereka, penyambutan terhadap as-Sisi bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung Inggris.

Di antara  yang menandatangani petisi itu yakni politikus senior Inggris John McDonnell dan Diana Abbott. Begitupula Dr. Daud Abdullah dari British Muslim Initiative serta Dr. Maha Azzam yang juga menjabat kepala Egyptian Revolutionary Council's.

Azzam mengatakan kepada Anadolu Agency, surat itu merupakan simbol penentangan terhadap as-Sisi.
"Meski tak menampik posisi Perdana Menteri Cameron di pemerintahan, namun yang signifikan terjadi saat ini adalah meningkatnya lobi yang tidak ingin kehadiran Sisi di Inggris lantaran pelanggaran hak asasi manusia oleh rezimnya," ujarnya.

Belum ada tanggal pasti kapan as-Sisi akan berkunjung ke Inggris. Menurut kabar yang beredar as-Sisi secepatnya akan datang pekan depan.

As-Sisi merupakan tokoh di balik kudeta Presiden Muhammad Mursi dari Ikhwanul Muslimin yang dipilih dalam pemilu paling demokratis di Mesir pasca tumbangnya rezim Mubarak. Sejak saat itu, pemerintahan kudeta As-Sisi memasukkan IM ke dalam daftar hitam dan menangkapi satu per satu anggotanya.

Dalam suratnya kelompok itu menilai As-Sisi harus bertangungjawab atas pembantaian ribuan warga sipil. Aktivis prodemokrasi juga telah dibungkam. (Anadolu Agency, ROL)

*Foto: As-Sisi saat datang ke Indonesia disambut hangat Presiden Joko Widodo