Panggung Anak Muda, Peran Pemuda Pemikul Risalah


Oleh Pandu Wibowo, S.Sos
(Ketua Komisi A FSLDK Banten)

Panggung Anak Muda, adalah panggung yang mengalirkan ide tentang masa depan Indoneisa. Merekalah kontributor peradaban Indonesia dan dunia. Merekalah pembawa risalah para nabi-nabi untuk menebarkan nilai-nilai dakwah di sendi-sendi kehidupan. Aspek yang paling pertama yang harus dimiliki oleh seorang pemuda adalah aspek ruhiyah. Sedangkan kelebihan pemuda adalah aspek jasadiyah. Jika kita menyaksikan kisah pemuda terdahulu, mereka lebih kuat dan perkasa dibanding pemuda hari ini. Mereka kuat akan aspek ruhiyah, dan perkasa akan aspek jasadiyah. Kedua aspek inilah berakulturasi menjadi kekuatan dahsyat yang dimiliki oleh seorang pemuda terdahulu. Jadi tidak heran ketika usia produktifnya, mereka sudah bisa memimpin orang banyak dengan predikat seorang pemuda.

Muhammad Al Fatih berhasil menaklukan konstatinopel di usia 21 tahun. Thariq bin Ziyad berhasil menaklukan Andalusia dan Eropa Timur di usia 18 tahun. Qutaibah bin Muslim sudah mulai memimpin pasukan untuk menaklukan China pada usian 30an. Salahudin Al Ayyubi berhasil menaklukan Palestina di usianya yang ke 31 tahun. Zaenab Al Ghazali berhasil menjadi tokoh pergerakan wanita yang amat berpengaruh di Mesir di usia yang ke 19 tahu. Inilah kisah anak-anak mudah yang di mana zaman menghormatinya sebagai tokoh penting dalam setiap dakwahnya, dan tentunya masih banyak lagi tokoh-tokoh muda yang juga besar pada zama di mana mereka menikamati jalan dakwahnya.

Peran pemuda sangat penting dalam sebuah pergerakan, terlebih pergerakan dakwah. Mereka adalah durusyabaab fi ham ar risaalah (Peran Pemuda Memikul Tugas Risalah). Tugas mereka sebagai pemegang risalah tidak main-main, yakni naql al ajyaal (semangat dari problematika), istbdaal al ajyaal (generasi pengganti), tajdiiduua’nawiyyah al ummah (pembaharu moral umat), ‘anaasir al islaah (unsur perbaikan).

Segala problematika mampu diselesaikan, segala kebuntuan dapat dibukakan oleh jiwa muda dengan pemikiran revolusionernya.  Mereka juga adalah genarsi pengganti yang tepat dalam setiap perjuangan. Tidak hanya itu mereka juga adalah pembaharu dalam menguatkan moral umat ketika memimpin. Terakhir mereka adalah unsur penting dalam setiap zamannya, karena mereka memiliki ruhiyah yang mantap dan jasad yang kuat di masa-masa mudanya dalam melakukan agenda perbaikan. Tugas-tugas inilah yang nantinya akan membawa gerakan yang mereka pimpin sebagai gerakan besar dan sukses akan misi dakwahnya.

Kunci utama dalam membentuk jiwa-jiwa muda sebagai pemimpin besar ada empat. Pertama adalah at tarbiyah al fitriyah (tarbiyah jiwa). Kedua, al hikmah wal ‘ilmu (bijaksana dalam ilmu). Ketiga, ashkhsiyah al qiyadatul jundiyah (membentuk pribadi pemimpin dan anggota yang bergerak). Keempat adalah Al harakiyah (berorganisasi).

Tarbiyah jiwa adalah proses untuk membentuk manusia kembali menjadi manusia yang bukan hanya istimewa di depan manusia, namun juga di hadapan Rabbnya. Tarbiyah jiwa adalah wasilah membentuk pribadi pemimpin hebat, karena nilai-nilai dasarnya adalah pensucian jiwa dan pembelajaran yang dilakukan secara terus-menerus. Darisanalah ide-ide besar kita tidak akan pernah punah dalam setiap perjuangan, kekuatan kita tidak pernah habis setiap perjuangannya, dan semangat kita tidak pernah padam setiap perjuangannya. Karena kita sudah memiliki modal tarbiyah jiwa.

Setelah tarbiyah jiwa telah dimiliki, maka seorang pemuda harus bijaksana dengan ilmu yang didapat dari proses tarbiyah itu. Memanfaatkan ilmu dengan sebaik-baiknya adalah nilai kebermanfaatan yang amat penting dalam Islam. Karena tujuan manusia ada di bumi bukan hanya untuk sekedar hidup, kemudian mati. Namun juga harus memberikan manfaat kepada orang banyak dengan ilmu-ilmu yang dimiliki.

Seorang pemuda adalah pribadi-pribadi pemimpin daan mampu memobilisasi orang banyak dalam setiap kerja-kerja dakwah. Mereka memiliki semangat dan kecepatan befikir di atas rata-rata. Itu mengapa setiap penaklukan yang dilakukan oleh pasukan muslim, yang dijadikan pemimpin di barisan terdepan adalah anak-anak muda. Mereka adalah pribadi-pribadi muda yang siap memimpin dan dipimpin. Artinya mereka selalu siap di tempatkan di mana saja, namun tidak menghilangkan jiwa kepemimpinannya.

Setelah nilai dan modal tadi sudah dimiliki oleh seorang pemuda, maka mereka harus diarahakan dalam berharakah atau berorganisasi. Di tempat inilah mereka akan berkembang dan dewasa dalam proses hidup dan perjalanan dakwah. Masuknya mereka dalam organisasi adalah mesin penggerak, karena mereka memiliki kekuatan dalam proses perampungan agenda-agenda dakwah kita.

Sebelum kita melangkah menjadi pemuda hebat dan mampu memegang risalah itu, marilah kita renungi 5 pesan Syeikh Ahmad Yasin kepada para pemuda.

1) Wahai anak-anakku, telah tiba saatnya kalian kembali kepada ALLAH swt dengan meninggalkan pelbagai keseronokan dan kealpaan kehidupan dan menyingkirkannya jauh daripada kehidupan kalian. Telah tiba saatnya kalian bangun dan melakukan solat subuh secara berjemaah. Sudah sampai saatnya untuk kalian menghiasi diri dengan akhlak yang mulia, mengamalkan kandungan al-Quran serta mencontohi kehidupan Nabi Muhammad saw.

2) Aku menyeru kalian wahai anak-anakku untuk solat tepat pada waktunya. Lebih dari itu, aku mengajak kalian wahai anak-anakku, untuk mendekat diri kepada sunnah Nabi kalian yang agung.

3) Wahai para pemuda, aku ingin kalian menyedari dan menghayati makna tanggung jawab. Kalian harus tegar menghadapi kesulitan hidup dengan meninggalkan keluh kesah. Aku menyeru kalian untuk menghadap ALLAH SWT dan memohon keampunan dari-Nya agar Dia memberi rezeki yang berkat kepada kalian. Aku menyeru kalian supaya menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda.Aku ingin kalian tidak tertidur oleh alunan-alunan muzik yang melalaikan, melupakan kata-kata yang menyebutkan cinta kepada manusia dan dunia serta menggantikannya dengan kata amal, kerja dan zikir kepada ALLAH. Wahai anak-anakku, aku amat berharap kalian tidak sibuk dengan muzik dan tidak terjerumus ke dalam arus syahwat.

4) Wahai puteriku, aku ingin kalian berjanji kepada ALLAH akan mengenakan hijab secara jujur dan betul. Aku meminta kalian berjanji kepada ALLAH bahawa kalian akan mengambil peduli tentang agama dan Nabi kalian yang mulia. Jadikanlah ibunda kalian, Khadijah dan Aisyah, sebagai teladan. Jadikan mereka sebagai pelita hidup kalian. Haram hukumnya bagi kalian untuk melakukan sesuatu yang boleh menarik perhatian pemuda supaya mendekati kalian.Kepada semua, aku ingin kalian bersiap sedia untuk menghadapi segala sesuatu yang akan datang. Bersiaplah dengan agama dan ilmu pengetahuan. Bersiaplah untuk belajar dan mencari hikmah. Belajarlah bagaimana hidup dalam kegelapan yang pekat. Latihlah diri kalian agar dapat hidup tanpa elektrik dan peralatan elektronik. Latihlah diri kalian untuk sementara waktu merasakan kehidupan yang sukar.

5) Biasakan diri kalian agar dapat melindungi diri dan membuat perancangan untuk masa depan. Berpeganglah kepada agama kalian. carilah sebab-sebabnya dan tawakal kepada ALLAH.

Selamat Hari Sumpah Pemuda.