Setelah 4 tahun memerangi dan membunuhi ratusan ribu rakyatnya sendiri, posisi rezim Basyar al-Assad semakin terjepit sejak awal tahun 2015. Ibarat efek domino, kekalahan demi kekalahan terus menyusul dimulai dari kota Idlib hingga Jisr Syughur, Ariha sampai yang terakhir adalah bandara Abu Zhuhur, serta berbagai kerugian dalam pertempuran lainnya. Moral tempur bala pasukan Syi'ah Nushairiyah dan Rafidhah di wilayah utara terus-menerus jeblok, melawan sipil bersenjata bernama Mujahidin.
Dalam kondisi Assad sakaratul maut, datanglah Putin dengan mengirimkan jet-jet tempur mulai 30 September, dengan meluncurkan serangan udara di wilayah yang dikuasai oposisi dan membunuh sebagian besar warga sipil dan pejuang oposisi. Assad pun dibangkitkan kembali dari maut oleh si PUTIN FRANKENSTEIN.
Tentu, sebagaimana tokoh-tokoh jahat, kejahatan mereka dibungkus dengan kamuflase. Dan kamuflase si PUTIN FRANKENSTEIN adalah memerangi ISIS. Namun pada akhirnya kedok kejahatan mereka terbongkar.