[portalpiyungan.com] Pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang menyebut Indonesia telah disusupi oleh politikus titipan asing, memunculkan berbagai persepsi. Apalagi Gatot menyebut politikus titipan itu lebih suka marah-marah.
Pengamat politik Ahmad Yazid menilai ucapan Panglima TNI itu ditujukan untuk mengingatkan pada rakyat Indonesia khususnya Jakarta, agar tidak memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang dikenal sebagai politikus yang suka marah-marah.
“Walaupun Panglima TNI tidak menyebut, tapi rakyat sudah tahu bahwa yang dimaksud Gatot Nurmantyo itu Ahok,” tegas Ahmad Yazid, Selasa, 28 Juni 2016 lalu, seperti dirilis intelijen.com.
Menurut Yazid, pernyataan Panglima TNI tersebut mengisyaratkan kalangan TNI sudah tidak setuju dengan keberadaan mantan Bupati Belitung Timur itu.
“Panglima TNI punya analisa dan informasi yang mendalam, keberadaan Ahok justru memunculkan api dalam sekam yang memunculkan instabilitas negara,” papar Yazid.
Selain itu, kata Yazid, berbagai pernyataan Ahok justru memunculkan isu SARA. “Justru Ahok lah yang sengaja memunculkan SARA, untuk memunculkan simpati dan sudah dicium oleh pihak TNI,” jelas Yazid.
Saat menjadi pembicara seminar bela negara di Hotel Sheraton Makassar, Panglima TNI Jenderal Gatot mengingatkan bahwa Indonesia telah disusupi oleh politikus titipan asing.
“Masyarakat Indonesia saat ini memiliki budaya yang berbeda, mereka lebih suka marah-marah, parahnya itu semua dipelopori oleh politikus yang dikendalikan dari luar oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab,” kata Gatot.