[portalpiyungan.com] KAIRO - Menteri Urusan Wakaf Rezim Kudeta Mesir: Tidak Seorang pun Boleh Memasuki Masjid Pada Malam 27 Ramadhan Kecuali Setelah Bersumpah Bahwa Dirinya Bukan Pendukung Ikhwanul Muslimin.
Menteri Urusan Wakaf (Menteri Agama) rezim As-Sisi Mesir, Muhammad Mukhtar Jumu'ah menyampaikan, seperti dikutip dari salah satu surat kabar Mesir, bahwa pemerintah kudeta akan melakukan segala cara agar tidak ada seorangpun dari pendukung Ikhwanul Muslimin lolos untuk melaksanakan shalat Tarawih dan I'tikaf khusunya pada malam 27 Ramadhan.
Menurut Muhammad Mukhtar Jumu'ah, semua jamaah yang memasuki masjid akan terlebih dahulu disumpah bahwa diri mereka bukanlah kader atau pendukung Ikhwan, terutama di malam 27 Ramadhan nanti.
Dalam kesempatan tersebut Muhammad Jumu'ah juga menyampaikan, tidak boleh lagi ada imam pada saat shalat Tarawih yang berdoa bagi kehancuran para pendzolim (pemerintah kudeta) seperti yang dilakukan oleh Syaikh Jibril pada tahun lalu.
Muhammad Mukhtar Jumu'ah juga menyinggung tentang hubungan Mesir dengan Saudi Arabia. Menurut dia, Mesir dan Saudi Arabia adalah dua negara arab dan islam, maka selayaknya saling bersinergi menjaga keamanan bangsa arab dari kelompok militan seperti Ikhwanul Muslimin.
Menteri urusan wakaf kudeta Mesir ini dijadwalkan akan menyampaikan Tabligh Akbar tentang Fiqh Toleransi di Bahrain pada sore hari ini, yang akan dihadiri oleh raja Hamad bin Isa Al Khalifah, raja kerajaan Bahrain.
Sumber: http://ift.tt/28ZgW2o