Normalisasi Turki dan Israel kabar baik bagi siapa?
Tentu ini kabar baik bagi umat Islam, kabar baik bagi mereka yang peduli dengan saudaranya di Palestina, kabar baik bagi Hamas, kabar baik bagi mereka yang mendukung langkah Erdogan dalam membela negeri-negeri kaum muslimin.
Berita soal perkembangan negosiasi Erdogan dan Israel dipakai oleh kelompok kafirun, munafiqun, nyinyirun, die hard-nya you know who, sampe ISISer sebagai bahan olokan, seolah diam-diam Erdogan menjalin hubungan mesra dengan Israel.
Mereka dari yang lokal sampe global menggunakan bahasa pengantar Erdogan sebagai headline yang sedang disebarluaskan, diantara mereka ada yang gak ngerti dan banyak yang menutupi bahwa dalam pengantar itu ada syarat mutlak yang diminta oleh Turki untuk normalisasi.
Perlu diketahui bahwa normalisasi ini demi kepentingan rakyat Palestina khususnya di Gaza. Turki telah memberikan syarat mutlak jika Israel ingin melakukan normalisasi, seperti yang disampaikan juru bicara kepresidenan Turki di Ankara.
Ankara tidak melihat adanya normalisasi hubungan dengan “Israel” kecuali “Israel” memenuhi tuntutan Turki untuk mengakhiri blokade Jalur Gaza dan memberikan kompensasi atas kematian sembilan aktivis kemanusiaan pada penyerangan Mavi Marmara 2010.
Proses normalisasi hubungan kedua negara ini sudah dimulai sejak era Perdana Menteri Ahmet Davutoglu.
“Mereka (kelompok yang saya sebutin diatas) yang mengklaim Turki telah melupakan rakyat Gaza dan Turki mengesampingkan dukungannya terhadap Palestina untuk lebih dekat dengan “Israel”, mereka sedang melakukan kampanye fitnah,” ujar Davutoglu.
“Jangankan melupakan Gaza dalam negosiasi, kami bahkan tidak lupa tentang hal itu dalam mimpi kami di malam hari. Kami tidak akan melupakan Gaza, Palestina, Yerusalem,” tegas Oglu.
Jika normalisasi Turki dan Israel ini berjalan maka yang bergembira adalah rakyat Palestina khususnya di Gaza, dan yang paling pantes bersuka cita adalah kita, kita yang mendukung langkah Erdogan dalam membela Palestina.
Dengan dibukanya blokade Gaza yang telah berlangsung 8 tahun (setidaknya khusus bantuan dari Turki sebagaimana disepakati), maka bantuan untuk rakyat Gaza dapat disalurkan. Ekonomi Gaza dapat dipulihkan demi kesejahteraan rakyat Palestina khususnya Gaza. Jika Gaza sejahtera maka harapan kemerdekaan Palestina semakin dekat. (Irfan Noviandana/portalpiyungan.com)