Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, berkesempatan membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bali, Minggu 4 Oktober 2015. Menariknya, Pastika yang diketahui beragama Hindu dengan fasih mengutip sebuah hadits Rasulullah.
Menurut mantan Kapolda Bali itu, hadits tersebut diajarkan oleh gurunya kala ia menempuh pendidikan di sebuah SMA di Palembang, Sumatera Selatan. "Hadist ini yang selalu saya pegang sampai hari ini. Saya diajarkan guru saya waktu SMA di Palembang. Kalau salah bahasa Arabnya maaf ini," kata Pastika sebelum mengutip hadits tersebut.
Sejurus kemudian, Pastika mengucapkan sebual lafal hadits secara fasih. Semua kader PKS Bali yang hadir terkesima.
Tak ada lafal kaku yang diucapkannya. "Idza maata Ibnu Adama inqothoa ‘amaluhu illa min tsalaatsin," ucap Pastika yang disambut tepuk tangan.
Tak sampai di situ, Pastika kemudian melanjutkan hadits tersebut. "Yang pertama adalah shodaqotin jaariyatin. Amal jariyah. Kedua, ilmin yantafaubihi dan ketiga waladin sholihatin yad'uu lahu yaitu, ilmu yang diamalkan dan anak yang sholeh," tutur dia.
Pastika juga fasih mengartikan hadits tersebut. "Apabila seorang anak Adam mati, putuslah amalnya kecuali tiga perkara yakni sedekah jariah, ilmu yang memberi manfaat kepada orang lain dan anak yang soleh yang berdoa untuk orangtuanya," katanya.
Menurut Pastika, meski sebagai seorang Hindu tulen namun ia tetap mengamalkan hadits tersebut yang merupakan ajaran gurunya semasa SMA. Menurut dia, segala harta kekayaan yang melimpah tak akan dibawa mati.
"Istri cantik, suami ganteng, mobil hebat tinggal semuanya. Yang ikutin kita kalau mati cuma tiga itu. Dalam hidup ini itu yang paling penting," tekan Pastika.
"Kalau punya ilmu pemerintahan, ilmu dagang, amalkan untuk kebaikan. Kita wajib mendidik anak kita menjadi anak sholeh, kita tidak boleh meninggalkan anak yang brengsek. Tetapi ini memang mengucapkannya gampang, tapi melaksanakannya yang susah," tutup Pastika.
Sumber: VIVAnews