Seorang jurnalis televisi di Timur Tengah berkukuh menyiarkan berita meski sebagian wajahnya masih berbalut perban. Hana Mahmeed, jurnalis TV Al-Mayadeen terkena lemparan granat tentara Zionis saat meliput bentrok di Yerusalem Timur.
Penyiar asal Libanon itu secara mengejutkan muncul di layar TV dengan berbalut perban dari kepala hingga leher menutupi lubang-lubang di sekujur wajah dan lehernya yang terkena
granat.
"Dokter sudah menyarankan agar istirahat lebih dan tidak bekerja dalam masa pemulihan," ungkap Raed Sobies, seorang rekan dari Mahameed mengatakan kepada harian Independent, Senin (5/10).
Namun jurnalis wanita ini bersikukuh tetap melanjutkan siaran yang melaporkan kondisi terkini Palestina dan kejahatan Israel.
Diketahui, bentrok yang tengah diliput oleh Hana Mahmeed adalah ketika tentara Israel sedang bersitegang dengan keluarga ayah dari remaja Palestina, Fadi Alloun (19), yang dituduh menusuk pemuda Israel pada Ahad. Alloun kemudian ditembak mati oleh kepolisian Israel setelah cekcok.
"Dokter sudah menyarankan agar istirahat lebih dan tidak bekerja dalam masa pemulihan," ungkap Raed Sobies, seorang rekan dari Mahameed mengatakan kepada harian Independent, Senin (5/10).
Namun jurnalis wanita ini bersikukuh tetap melanjutkan siaran yang melaporkan kondisi terkini Palestina dan kejahatan Israel.
Diketahui, bentrok yang tengah diliput oleh Hana Mahmeed adalah ketika tentara Israel sedang bersitegang dengan keluarga ayah dari remaja Palestina, Fadi Alloun (19), yang dituduh menusuk pemuda Israel pada Ahad. Alloun kemudian ditembak mati oleh kepolisian Israel setelah cekcok.