Tak hanya Istana Negara yang jadi tempat aksi unjuk rasa satu tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), tapi juga Kompleks Parlemen yang berada di Senayan. Sekira 150-an mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) menyuarakan tuntutannya.
Seperti dilansir okezone.com, dalam demo yang digelar Selasa 20 Oktober 2015, atau tepat satu tahun pemerintahan Jokowi-JK, para mahasiswa membawa misi untuk menurunkan Jokowi dari tampuk kekuasaan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu dinilai gagal menepati janjinya sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Aksi yang digelar sejak pukul 16.00 WIB itu memanas dan berujung ricuh. Beberapa orang mulai membakar ban di dipintu gerbang gedung yang dijaga ketat pihak kepolisian. Tak hanya itu, mahasiswa juga melempari pagar dengan batu, bambu, dan botol plastik.
Untuk meredam kemarahan mahasiswa, 50 personel polisi berjaga di depan gedung dan sebuah mobil water cannon disiapkan.
Mengetahui adanya kericuhan, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah muncul ke tengah kerumunan dan langsung naik ke atas mobil pendemo. Bak demonstran, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengeluarkan orasinya.
"Hidup Mahasiswa!" teriak Fahri yang disambut tepuk tangan meriah massa mahasiswa.
"Kekuasaan yang ada sekarang ini adalah kekuasaan yang lemah dan bodoh," ujar Fahri.
"Pemerintahan sekarang tidak efektif untuk menyelesaikan seluruh janji-janji yang dibuat," lanjutnya.
"Kalau Anda ingin menjatuhkan Presiden dan Wakil Presiden.. prosedurnya semua ada dan semua bisa kita lakukan. Tidak ada lagi presiden di republik ini yang bisa bertahan dalam posisinya padahal dia berbuat salah. Dia akan dijatuhkan melalui Mahkamah rakyat," tegas Fahri.
Berikut rekaman video Orasi Fahri Hamzah:
https://www.youtube.com/watch?v=14fYHuA_63M&feature=youtu.be