'Karpet Syiah Perenggut Nyawa' di Suriah


Rusia pada hari ini, Rabu (30/9/2015), meluncurkan serangan udara pertamanya di Suriah, dekat kota Homs. Serangan udara yang dilakukan di daerah pemukiman sipil itu dilaporkan menewaskan 36 warga sipil, innalillahi wa inna ilaihi raji’un.

Serangan diluncurkan tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memenangkan dukungan bulat dari parlemen untuk melakukan serangan di Suriah dalam rangka melindungi rezim Syiah Assad yang tengah sekarat.

Rusia mengklaim serangannya untuk membasmi ISIS, namun seperti diberitakan Reuters, pejabat Perancis menyatakan jet-jet tempur Rusia serang markas-markas oposisi Suriah (mujahidin Free Syrian Army/FSA), bukan ISIS.

Dilaporkan BBC, kelompok pegiat Suriah menyatakan bahwa serangan udara Rusia antara lain menghantam kota Zafaraneh, Rastan, dan Talbiseh yang menyebabkan jatuhnya 36 korban jiwa, termasuk anak-anak

"Yamin Jumat, bocah Suriah korban serangan Rusia untuk bela rezim Asad. #KarpetSyiahPerenggutNyawa," tulis pengamat timteng Abdullah Hiadir, Lc (@abdullahhidir1) di twitter memperlihatkan foto Yamin Jumat bocah Suriah yang tewas pada serangan itu (lihat foto atas).

"30 warga Suriah tewas dlm serangan pertama Rusia ke Suriah utk lindungi rezim Asad dukungan Iran... #KarpetSyiahPerenggutNyawa," lanjutnya.

"(ISIS) Itu dalih mereka.... kenapa baru sekarang serang ISIS, kemaren kemana aja. Di Suriah ISIS lemah... yg kuat di Irak," kata alumni LIPIA ini.

"Russian officials portrayed Syria airstrikes as attempt to fight ISIS but bombed Homs, which isn't under ISIS control" (sumber resmi Rusia menyatakan mereka menyerang ISIS, namun mereka membom kota Homs, yang mana kota itu bukan dibawah kontrol ISIS), tulis The New York Times.


"Rusia mulai petualangan baru, gempur mujahidin Suriah atas permintaan rezim Asad yang didukung Iran. Insya Allah akan jadi Afghanistan kedua bagi mereka," ujar Abdullah Haidir.

Sementara itu harian Israel Hareetz melaporkan 'Rusia beritahu kami sebelum serang Suriah'.

Menurut Haidir ini merupakan "Poros Teheran-Damaskus-Moskow-TelAviv" yang sekarang beraksi di Suriah. "Karpet Syiah Perenggut Nyawa," sebut Haidir.