Suasana Haru Relokasi Warga Baksil, Ridwan Kamil Bersama Warga Menangis


[Penggusuran Kampung Pulo Jakarta penuh amarah, ancaman dan kebencian. Sementara di Bandung beda suasana penggusuran. Pemimpin dan rakyat saling bertangisan ridho akan usaha menggapai harapan yang lebih baik.]

Bandung - Suasana begitu penuh haru saat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial duduk bersama warga Babakan Siliwangi dalam rangka relokasi ke Rusunawa Sadang Serang.

Meninggalkan rumah yang sudah puluhan tahun ditinggali sangat berat. Itulah yang dirasakan sekitar 40 lebih KK atau sekitar 108 jiwa yang berada di bantaran sungai Cikapundung, Babakan Siliwangi dii RT 05, RW 10 Kelurahan Hegarmanah Kecamatan Cidadap.

Mereka yang tinggal di pinggir Sungai Cikapundung ini harus rela digusur karena tempat tinggal mereka adalah milik pemerintah dan akan digunakan untuk proyek revitalisasi Sungai Cikapundung oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWS).

Salah seorang perwakilan warga Dedi Mulyono membuka pertemuan antara warga dan pimpinan tertinggi di Kota Bandung itu. Sambil terbata-bata, ia mewakili warga mengungkapkan perasaannya.

"Mohon maaf saya sering menangis seperti ini. Tapi hakekatnya semua hanya milik Allah, mungkin pemerintaah membutuhkan," ujar Dedi, Kamis (2/10/2015).

Mewakili warga, Dedi pasrah dan siap untuk direlokasi meskipun sebenarnya pihaknya berharap ada keajaiban.

"Semoga hari ini menjadi tonggak sejarah kampung kolase dan mudah-mudahaan ke depan lebih baik," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, Pemkot Bandung mengapresiasi warga Babakan Siliwangi yang akhirnya mau bebesar hati direlokasi.

"Hari ini kita ingin menunjukan bahwa segala sesuatu itu bisa direncanakan sebaik-baiknya dengan rasa seadil-adilnya. Kami tidak meminta pindah tanpa ada solusi karena kami ingin betul-betul semua nyaman," ujar pria yang akrab disapa Emil itu.

Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial juga meminta kepada warga Baksil untuk berpikiran positif kepada Pemkot Bandung.

"Saya minta untuk positif thinking. Insya Allah kami mencarikan sesuatu yang terbaik. Hasil diskusi panjang ini semoga bisa disikapi dengan jiwa lapang dada," kata Oded.

Oded kemudian memimpin doa bersama. Saat memanjatkan doa, suasana sangat mengharukan. Dengan suara begetar Oded menangis seraya berdoa bagi warganya. Duduk di sampingnya, Emil juga melepas kacamatanya dan menyeka air matanya. Sang istri, Atalia Kamil juga ikut menangis bersama seluruh warga yang larut dalam doa.

Relokasi warga akan dilakukan secara bertahap. Setelah semua warga meninggalkan rumahnya, baru bangunan dibongkar. (avi/ern)

Sumber: detikcom