Syiah Iran, Yahudi Israel dan Diktator Arab


By: Nandang Burhanudin

Sejak rencana Yahudi Israel mengangkangi Palestina, kejahatan demi kejahatan terhadap kemanusiaan berlangsung tak kenal henti. Angkara murka silih berganti, hanya berbeda kemasan dan peran. Namun korban tetap sama: Muslim Sunni.

Di tahun 1929, pembantaian Yahudi terhadap bangsa Sunni Palestina dimulai. Puncaknya di tahun 1948, Yahudi mengusir satu juta lebih bangsa Palestina, menghancurkan rumah-rumah, menguasai tanah, lalu mendirikan benteng rasis setinggi 12 meter, dan kini Yahudi Israel membunuhi warga Palestina yang menolak kerakusan Yahudi di tanah wakaf Palestina.

Di front lain. Iran melakukan hal yang sama. Dengan dalih memperluas wilayah Syiah hingga laut Mediterania, Syiah Iran telah mengusir 9 juta jiwa Sunni Syiria, membunuh hingga ribuan jiwa di Irak, Syiria, dan Yaman.

Di sisi lain. Diktator Arab As-Sisi di Mesir, telah membunuh 2000 demonstran Ikhwanul Muslimin tahun 2013 dalam waktu 2 hari. Jumlah korban semakin bertambah mencapai 7000 nyawa, memenjarakan puluhan ribu, dan menyita asset warga Mesir yang antikudeta.

Dalam hal kesadisan. Iran dan As-Sisi lebih sadis dibanding Israel. Di Irak, Syiah Iran membunuhi warga Irak yang memiliki nama Umar, Aisyah. Hal yang tidak dilakukan Israel walau kepada warganya yang bernama Hitler sekalipun. Tawanan Israel masih diperlakukan manusiawi. Sementara tawanan Sunni di penjara Syiah dan penjara Mesir terhadap Ikhwanul Muslimin, diperlakukan lebih hina daripada binatang.

Semua membuktikan, al-kufru millatun waahidah. Diktator As-Sisi, Yahudi Israel, Syiah Iran berada dalam satu kesatuan. Semuanya melakukan kejahatan dibungkus dengan dalil dan dalih masing-masing.