Berhadapan Dengan ISISer


Oleh Ihsanul Faruqi*
Relawan Kemanusiaan Suriah

Hari ini (Sabtu, 21/11) benar-benar di luar rencana. Mengisi di Cimahi tentang Suriah, tapi bukan penggalangan dana seperti biasa. Hanya bercerita tentang konflik dan menitikberatkan sepakterjang kelompok khilafah palsu bigdady/ngisis. Saya sengaja dijemput oleh sohib kentelnya abah emir malam sebelumnya di masjid Salman ITB. Gara-gara mesjid di tempat beliau menjadi tongkrongan fanatikus bigdady. Sehingga membuat keresahan di antara jama'ah.

Sebelumnya beliau sudah mewanti-wanti untuk berbicara hati-hati. Karena isisernya didominasi para tetua masjid. Sikap pro para isiser ini sangat akut. Mengumpulkan ratusan video tentang IS. Bahkan sudah ada yang berniat menjual rumah untuk biaya hijrah menuju tanah khilafah impian mereka. Mendengar keterangan ini, hati saya agak gimana. Kebayangkan menghadapi manusia yang mengalami malfungsi pada otak dan hati.

Namun saya berusaha menepis keraguan yang sempat menyelinap dengan berdoa kepada Allah supaya meluruskan hujjah saya dan membuka hati mereka. Keteguhan hati semakin kuat ketika Allah memudahkan qiyamullail. Siap grakk menghadapi isiser lokal.

Selepas subuh saya dipersilahkan berbicara. Pembicaraan di awal sesuai yang dipesan sebelumnya yaitu dengan hati-hati. Bermula dari asal muasal konflik Suriah dan kelompok-kelompok pejuang yang berada di dalamnya. Namun semuanya bubar ketika pembicaraan menyangkut tentang isis. Bahasa jalanan saya keluar berhamburan. Saya ungkapkan segala penyimpangan dan kedustaan kelompok bigdady dengan cetar membahana. Saya seakan lupa bahwa di depan saya adalah hooligans bigdady.

Saya sebutkan kejahatan-kejahatan isis mulai dari mudah mengkafirkan, menumpahkan darah mujahidin, jadi mafia minyak termasuk pas aggota mereka membrondong dua tim kemanusiaan kita yang ganteng mempesona. Keadaan dalam mereka yang kacau balau, hingga terjadi saling bunuh. Saya juga angkat kedustaan dari media-media corong mereka di indonesia. Ah...lupa lagi kalau di hadapan saya adalah para pemuja isis.

Dengan segala omongan yang serba blak-blakan, isiser di hadapan saya mengangguk-anggukan kepala. Saya berharap itu adala tanda Allah kembalikan fungsi akal dan hati mereka.

Setelah saya selesai bercerita, dilanjutkan dengan diskusi. Saya mengira mereka akan meng-counter omongan saya. Namun ternyata juga tidak terjadi. Mereka bertanya untuk menegaskan dan juga memberikan tanggapan yang lebih menguatkan bahwa isis adalah kelompok menyimpang. Segala puji bagi Allah yang membuka hati hamba-hambaNya.

Semoga semakin banyak isiser yang bertaubat dan kembali ke jalan yang benar.

__
*Sumber: Dari notes fb Ihsanul Faruqi (Sabtu, 21/11/2015)