Hamas Beberkan Gerakan Intifadhah dan Targetnya


Anggota biro politik Hamas, Mosa Abu Marzuq menegaskan, Intifadhah III membuktikan Palestina adalah bangsa yang hidup dan bergelora. Ada musuh yang harus diperangi dan bukan lainnya, tegasnya.

Dilansir Pusat Informasi Palestina, Dalam sambutannya di acara Konferensi Arab Pro Intifadhah Rakyat Palestina di Beirut, Jumat (20/11), Abu Marzuq menyampaikan perkembangan Intifadhah. Intifadhah I (1987–1993), bangsa Palestina sudah mengorbankan nyawa para syuhada dan tawanan yang hingga kini masih berada di penjara Israel, kemudian disepakati perjanjian Oslo dan dibentuk Otoritas Palestina.

Intifadhah II (2000-2005) mampu memaksa penjajah Israel menarik diri dan hengkang dari wilayah Jalur Gaza. Sementara Intifadhah III (yang meletus awal Oktober 2015) bercita-cita membebaskan Palestina dan memaksa penjajah Israel menarik diri dari Tepi Barat dan Al-Quds serta membebaskan seluruh tawanan Palestina di penjara Israel. Kita ingin menyatukan Palestina semuanya dan melanjutkan Intifadhah.

Intifadhah ini ingin memberikan hadiah kepada bangsa Arab dan umat Islam agar mereka sadar tentang musuh mereka dengan baik dan menyatukan arah. Karena itu, umat harus mendukung Intifadhah.

Abu Marzuq yakin bahwa kesatuan umat dan jalan dialog untuk menyelesaikan perbedaan di antara mereka untuk bisa menyelamatkan bangsa mereka yang tertindas atau saudara mereka di tempat lain. “Ini Intifadhah Palestina membutuhkan dukungan umat dan usaha mereka”.

Ia menegaskan, persatuan Palestina adalah keputusan pasti dan pilihan satu-satunya Hamas untuk bekerja demi kepentingan Intifadhah. Hamas sendiri sudah berusaha memberikan banyak hal. Seperti halnya rekonsiliasi Palestina adalah konsesus semua pihak.