(Helmy Faishal Zaini. ©2014 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman)
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyebutkan ada 15 organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mengarah pada bibit-bibit radikalisme dan terorisme di Indonesia.
"Ada 15 ormas yang ditengarai dan terindikasi menjadi pihak-pihak yang ikut mengaduk-aduk dan memprovokasi masyarakat yang menjadi bibit-bibit gerakan radikalisme dan terorisme," ujar Sekjen PBNU H Helmy Faisal Zaini kepada pers setelah Apel Bela Negara Ikatan Pencak Silat NU (PSNU) Pagar Nusa se-Provinsi Lampung di Lampung Timur, Selasa (31/5/2016).
Politisi PKB ini menjelaskan, sebanyak 15 ormas tersebut dinilai memiliki ideologi yang berbeda dan menolak ideologi Pancasila serta memiliki keinginan mendirikan "khilafah".
"Ideologi yang dianutnya berbeda dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berasas Pancasila, dan cita-cita yang diusung ingin mendirikan negara agama dan menolak Pancasila," ujarnya lagi.
Atas temuan tersebut, menurutnya, PBNU telah menyampaikanya kepada pemerintah dan meminta pemerintah untuk melakukan tindakan tegas terhadap 15 ormas tersebut.
Helmy Faisal menyatakan terhadap gerakan yang mengancam keutuhan NKRI itu, NU siap mengawal keutuhan NKRI sesuai konstitusi. "NU akan sekuat tenaga mengawal Pancasila ini apa pun risikonya, berapa pun harga yang harus dibayar," katanya, dilansir laman Antara.
Dia menambahkan Apel Bela Negara oleh PSNU Lampung tersebut juga merupakan komitmen NU menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila.
"Ini bagian bentuk pernyataan kami kepada pihak-pihak yang ingin merongrong Pancasila dan NKRI, kami akan berdiri di depan menghadapinya," katanya pula. (iy)
Sumber: teropongsenayan