Syaikh Aidh Al-Qarni mengungkap pelaku penembakan terhadap dirinya yang terjadi di Zamboanga Filipina pada Maret lalu. Dia menuturkan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh kelompok Syiah Hizbullah Filipina.
Hal itu diungkap oleh Syaikh Aidh Al-Qarni saat diwawancarai oleh kantor berita Arab News, Senin (30/05). Sebelumnya ulama kharismatik yang juga penulis buku terkenal Laa Tahzan itu harus menjalani perawatan selama tiga bulan.
“Sejumlah penyidik mengatakan kepada saya, ketika saya berada dalam perawatan di Filipina, bahwa penyidikan awal mengindikasikan pelaku penembakan yang terbunuh dalam insiden yang saya alami adalah anggota kelompok Syiah Hizbullah Filipina,” ungkap Syaikh Aidh Al-Qarni, seperti dilaporkan Arab News, Rabu (1/6/2016).
“Dia merupakan pengunjung tetap Pusat Kebudayaan Iran (ICC) yang umumnya menjadi tempat penyebaran Syiah dan promosi Iran,” imbuhnya.
Seperti diketahui Syaikh Aidh Al-Qarni menjadi sasaran penyerangan pria bersenjata api di Zamboanga, Filipina. Serangan pada Selasa (01/03) malam, itu terjadi seusai dia memberikan ceramah di Universitas Negeri Mindanau Barat.
Dalam kejadian itu ulama 57 tahun tersebut mengalami tiga luka tembak dari jarak dekat 1 meter. Sementara, seorang pelaku penembakan berhasil dilumpuhkan aparat keamanan setempat di lokasi kejadian.
Pascaserangan itu, Syaikh Aidh Al-Qarni mengaku tak khawatir untuk berkunjung kembali ke Filipina. “Kematian dapat terjadi pada siapa saja, kapan saja, bahkan ketika dia di tempat tidurnya,” ujarnya.
[video penembakan Syaikh Al-Qarni]