Koalisi Merah Putih (KMP) mulai ditingkan satu satu partai pendukungnya, dari PAN dan kini terakhir kabarnya adalah Partai Golkar, meninggalkan dua partai yaitu Gerindra dan PKS.
KMP tinggal Gerindra dan PKS, semua seolah terseleksi oleh alam kekuasaan, malu malu mulai bermain dua kaki, hingga akhirnya deklarasi sendiri ingin juga merasakan nikmatnya berkuasa.
Gerindra dan PKS adalah dua partai yang memiliki DNA kekuatan yang hampir sama, yaitu muda dan selalu berpikir demi kepentingan bangsa dan negara
Memilih posisi menjadi bagian koalisi diluar pemerintahan dan menjadi penyeimbang kebijakan yang ada, KMP dengan Gerindra dan PKS adalah kunci perubahan disetiap langkah kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat, terakhir adalah mengenai pembahasan RAPBN mengenai suntikan dana PMN bagi BUMN BUMN yang dianggap tidak pas, ditengah kesulitan masyarakat yang ada.
Partai politik tujuannya adalah berkuasa, menjadi opportunis adalah hal wajar dan biasa, karena setiap politisi memiliki syahwat untuk menikmati nikmatnya berkuasa.
Pilihan menjadi partai diluar pemerintahan dan memilih untuk tidak merasakan kekuasaan, ibarat menggoyahkan idealisme sebagai sebuah partai politik.
Gerindra dan PKS memilih langkah menjadi oposisi atau penyeimbang diluar pemerintahan adalah keputusan besar dengan memperhatikan idealisme partai dan pemilihnya. Dan itu butuh ketegasan yang militan serta harus berani bersikap menjadi pejuang.
Dan akhirnya memang benar, hanya Gerindra dan PKS yang tersisa didalam Koalisi Militan dan Pejuang (KMP) tersebut.
*Sumber: http://ift.tt/20snywx
Baca juga: Buka Mukernas, Sohibul Iman Tegaskan Posisi PKS di Luar Pemerintahan Sebagai Oposisi Loyal