Menteri Jokowi Salahkan Orangtua Yuyun, Tanda Negara Gagal!


HANYA PEJABAT DI INDONESIA!!

Ya, hanya pejabat di Indonesia yang berani dan tanpa malu-malu, apalagi ragu-ragu menyalahkan korban melalui pernyataan terbuka.

Amanat penderitaan rakyat, rakyat semuanya itu ternyata hanya untuk membayar model pemerintahan yang sama sekali tidak memiliki sense of humanisme.

"... untuk kasus Yuyun, sebenarnya yang salah adalah orangtua..." (Menteri Yohana)

Alasannya karena orangtua Yuyun meninggalkan anak-anaknya di rumah untuk mengurus kebun.

Naudzubillah.... saudara-saudara, terus terang saja baru kali ini saya ada mengetahui sendiri pejabat publik yang begitu berani menyudutkan korban.

Saudara-saudara, kalau Anda punya puteri-puteri ditinggal di rumah sendirian, karena bekerja, kemudian diperkosa bahkan dibunuh oleh orang lain, maka menurut LOGIKA GILA si Menteri Yohana, maka Anda-lah yang sesungguhnya BERSALAH.

Bukan yang disalahkan pemerintah, bukan yg disalahkan perangkat-perangkat pemerintahan di tingkat kelurahan, melainkan masyarakat sebagai korban yang BERSALAH.

Kalau memang itu LOGIKA GILA yang digunakan, maka sebaiknya tidak perlu lagi rakyat Indonesia menyelenggarakan PEMILU ataupun PEMILUKADAL, tidak perlu lagi ada PILKADAL ataupun PILPRES, karena pada akhirnya rakyat-lah yang harus menjamin keamanan buat dirinya sendiri.

Inilah yg disebut tanda-tanda NEGARA GAGAL!... GAGALNYA KEKUASAAN MENGELOLA AMANAH.

Kalau saya ada di ruang sidang rapat Komisi VIII, maka itu Menteri Yohana sudah saya lempar dengan SEPATU. Sejujurnya, kalau saya sebagai wakil rakyat, sungguh pedih saya punya hati dan perasaan mendengar pernyataan GILA dari Menteri KABINET INDONESIA KERJA. Kalau saya yang menjadi presiden, hari itu juga saya pecat dengan tidak hormat itu menteri gila YOHANA.

(Leo Kusuma)