Staf BNPT Sebut Isu Palestina Biang Munculnya "Gerakan Ekstrem Terorisme"


Jakarta – Salah satu penyebab munculnya aksi-aksi terorisme dan gerakan ekstremisme baik di Timur Tengah maupun dunia adalah karena konflik Israel-Palestina yang berkepanjangan. Hal ini diungkapkan Staf Khusus Kedeputian I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), Dr Suaib Tahir (baju putih foto atas -red).

“Karena konflik yang berkepanjangan ini, menyebabkan munculnya gerakan-gerakan ekstrem di Timteng, sehingga terjadi aksi-aksi terorisme, bisa dilihat juga bahwa hampir semua peristiwa terorisme yang terjadi di belahan dunia ini, adalah relasinya memiliki tuntutan untuk Palestina,” ujarnya dalam Seminar Nasional ”Membangun Indonesia Bebas dari Teror dan Ekstremisme” di Hotel Alia Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (1/6/2016).

Suaib pun menjelaskan, faktor penting yang menyebabkan munculnya gerakan-gerakan Ekstrimis Islam di Timteng karena mereka menilai bahwa pemerintah negara-negara Arab tidak bisa menyelesaikan persoalan konkrit Arab-Israel. Sedangkan mereka melihat bahwa wilayah Palestina itu adalah wilayah Arab.

“Kedatangan/keberadaan Israel yang menjadi sebuah negara di tengah-tengah komunitas negara Arab menjadikan orang-orang Arab gelisah dan ketakutan. tapi apa mau dikata orang Arab, itu semua sudah disepakati oleh penjajah-penjajah itu sehingga mau nggak mau mereka harus menerima,” ujarnya

Suaib yang juga pernah tinggal di Israel selama tiga bulan ini pun melanjutkan, bahwa rata-rata gerakan ekstremis dulu memiliki jaringan di Palestina. “Kita mengenal banyak gerakan yang ada di sana, dan hampir semua aksi terorisme yang terjadi pada tahun 1970-1980 itu berafiliasi dengan gerakan itu, sehingga banyak pemerintah-pemerintah dunia, atau negara-negara Barat, tidak mau mengakui organisasi yang ada di Palestina,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, terkecuali dari gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan Al-fattah. Gerakan ini, kata Suhaib, dianggap lebih moderat dan bisa menerima perundingan dengan Israel. Kalau yang lain tidak ada rundingan sama sekali, bahwa israel harus out dari wilayah ini.

“Nah itulah mungkin muncullah aksi-aksi terorisme yanga ada di Timteng,” pungkasnya.

Sumber: Kiblat

*Foto: Staf BNPT Dr Suaib Tahir (berbaju putih) dalam dalam Seminar Nasional ”Membangun Indonesia bebas dari teror dan ekstrimisme” di Hotel Alia Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (01/6).