Safari Ramadhan, 12 Imam Huffazh dari Palestina Hadir ke Indonesia

(Para Imam dari Palestina saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta)

Atas izin Allah Subhanahu Wata’ala, hari Jumat (03/06/2016) kita kembali kedatangan tamu istimewa, 12 imam huffazh (Hafal al-Quran) dari Palestina (khususnya dari bumi Syam, tempat yang diberkahi Allah dan banyak disebut-sebut dalam al-Quran) melalui program SIRAMAN MANIS singkatan dari “Silaturrahim Ramadhan Imam-imam Suriah dan Palestina ke Indonesia” yang diselenggarakan atas prakarsa lembaga kemanusiaan Sahabat Al-Aqsa.

“Ini negeri kami yang kedua. Negeri dengan Muslim terbesar. Sungguh kami sudah lama ingin silaturrahim dengan Muslimin di Indonesia. Semoga silaturrahim bulan Ramadhan ini kekal dunia  akhirat, “ demikian disampaikan Syeikh Ahmad Athif Ahmad Ziada, seorang imam tahfizh dan pengajar Al-Quran di Markaz Tahfidz Al Qur’an Madama, Nablus, Tepi Barat saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

Kehadiran Syeikh Ahmad Ziada ke Indonesia ini bukan perkara mudah. Ia harus melewati perjalanan yang setiap saat harus mengorbankan nyawanya. Maklum, Palestina saat ini sedang dalam penjajahan Zionis-Israel.

Sebelumnya, Ramadhan 2015, Syeikh Ahmad Ziada telah berkunjung ke Indonesia dalam program Silaturrahim Ramadhan Imam-imam Palestina & Suriah yang diselenggarakan lembaga kemanusiaan, Sahabat al-Aqsha. Selama sebulan, ia bersilaturrahim dengan warga Indonesia (khususnya Malang dan Surabaya), guna menjadi imam shalat tarawih di mushollah, masjid, kampus dan mengajar al-Quran.

Menurut Moh Fani Rahman dari Sahabat Al-Aqsha, ada beberapa empat alasan penting yang harus diketahui kaum Muslimin di Indonesia.

Pertama, “SIRAMAN MANIS” dilakukan sebagai bentuk  memperkuat jalinan cinta dan pertautan hati antara Muslimin di Indonesia dengan saudara Muslim di Palestina-Suriah yang saat ini sedang berjuang mewakili harkat kaum Muslim di seluruh dunia dalam menghadapi kemunkaran; Rezim Zionisme-Yahudi (Palestina) dan Rezim Nusairiyah-Alawiyah (Suriah)

Kedua, mendatangkan mereka guna menjadikan al-Quran sebagai pengikat persaudaraan sejati, yang akan bertahan di dunia dan akhirat.

Ketiga, untuk memaksimalkan turunnya pertolongan Allah di Bulan Suci Ramadhan lewat ibadah yang shahih dan khusyu’ serta silaruraahmi yang tulus.

Keempat, perlunya dibuka kesempatan seluas mungkin bagi masyarakat Indonesia untuk berjihad harta di jalan Allah, dengan cara membantu saudara-saudara yang saat ini dizalimi dan sedang menghadapi ujian di Palestina dan Suriah.

Karena itu menurut Moh Fani Rahman, mereka yang dihadirkan adalah para imam-imam terpilih, yang bacaan al-Qurannya insyaALlah bagus dan bisa menjelaskan kondisi terkini di Palestina dan Suriah.

“Para imam-imam Palestina yang akan hadir di Indonesia telah diseleksi dengan kriteria hafizh, dengan makhraj bacaan al-Quran yang baik,” ujar Moh Fani Rahman.

Menurut Moh Fani Rahman sebenarnya Indonesia juga tak sedikit para huffadz. Namun kehadiran para imam dari negeri Syam ini agar bisa memberi siraman keberkahan perjuangan kepada saudara-saudaranya yang ada di Indonesia.

Moh Fani Rahman mengutip hadits Rasulullah Sallallaahu ‘alayhi wa sallam yang secara khusus mendoakan agar Allah turunkan berkah di Negeri Syam yang diantaranya meliputi Suriah dan Palestina.

“Bagaimanapun mereka adalah orang-orang yang lebih teruji disbanding kita. Selain itu, para imam dari Bumi Syam ini  agar membawa kita dan negeri kita semakin berkah,” ujarnya.

Tahun ini, diantara kota-kota yang akan disinggahi para imam adalah; Jabodebek, Jawa Timur, Jawa Barat, DIY, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Denpasar, NTB dan Timika.

Sumber: Hidayatullah