[Berita dari situs resmi Kemenag RI:]
Iran Ajak Indonesia Kerjasama Bidang Pendidikan
Republik Iran mengajak Indonesia untuk bekerjasama dalam pengembangan pendidikan agama, baik pendidikan tinggi maupun pesantren. Kerjasama ini dinilai penting dalam upaya bersama membangun kembali peradaban Islam.
Undangan kerjasama ini disampaikan oleh Kepala Hubungan Internasional Hauzah Ilmiyah Clom – Iran Prof Dr. Muhammad Hasan Zamani saat bertemu dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di kantornya, Jakarta, Jumat (03/06).
Dalam kunjungannya, Zamani didampingi oleh Imam Besar Mahzab Syafii Iran Abdul Baist Qitali, dan Duta Besar Iran untuk Indonesia Dr Muhammadi. Turut serta dalam rombongan, Direktur perwakilan Al-Musthafa International University Iran, Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra, Sekretaris Direktur Al-Musthafa dan Kepala PR Al-Musthafa International University.
Selain itu, Zamani juga mengundang ulama di Indonesia untuk melihat lembaga-lembaga pendidikan di Iran. Menag Lukman menyambut baik undangan tersebut dan memandang perlu jalinan kerjasama di bidang pendidikan. Menag berharap, melalui kerjasama tersebut, dapat terjalin pandangan yang sama mengenai Islam.
Kepada Zamani dan rombongan, Menag menyatakan bahwa saat ini Kementerian Agama tengah berupaya memperbaharui kurikulum Ma’had Aly sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi keagamaan yang berbasis di pesantren. Menag juga berencana untuk membentuk tim dalam rangka menjalin hubungan kerjasama di bidang pendidikan terutama pada jenjang doktoral (S3).
Menag yang dalam kesempatan tersebut didampingi Dirjen Bimas Islam Machasin, Direktur Penerangan Agama Islam Muchtar Ali, dan Kepuslitbang Kehidupan Keagamaan Muharra Marzuki mengapresiasi kunjungan para tokoh Iran. Menurutnya, Iran merupakan salah satu negara yang berperan penting dalam membangun peradaban dunia. (didah/mkd/mkd)
Sumber: http://ift.tt/1Y7b6Sr
***
Berita ini juga diposting di laman facebook Kemenag yang kemudian mendapat reaksi keras dari publik umat Islam. Sampai saat ini (Sabtu, 4/6) ada 800 lebih komentar dari netizen yang mayoritas mengecam rencana kerjasama ini.
"Naudzubillah min dzalik jgn sampai kerjasama ini berlanjut, karena kalaw berlanjut maka sesungguhnya Indonesia sudah mulai digerogoti oleh kaum iran/syiah la'natulloh..... hati2 pak kemenag..." komen akun Fadhil Ibrahim Al-Indoonisiy.
"Iran sedang mencari jalan untuk membawa ajaran Syi'ah ke Indonesia. Melalui pendidikan. Dan pak menag beserta Mendikbud pun memberi jalan. Belum cukup kah penderitaan Rakyat Suriah akibat ulah Syiah yang di motori oleh Iran," tulis netizen Ernii Watii.
"Arab saudi aja memutuskan hubungan dengan iran, kita malah mau menjalin kerjasama. iran yang mayoritas beragama syiah dan indonesia yang mayoritas ahlussunnah, sangat berbahaya di kemudian hari mereka akan menjungkir balikkan ajaran islam," tulis Rajab Nasution.
Netizen Iqbal Kadir menyebut, "Masih banyak pilihan negara yang berpenduduk mayoritas Ahlussunnah yang bisa diajak kerja sama dalam bidan agama. Kehancuran negara-negara Arab akibat perang yang didukung oleh Iran dan kroninya mestinya cukup menjadi pelajaran bagi kita."
Mohon Pak Menag jangan mengundang badai.