'Kenapa Allah tidak membiarkan dunia ini damai dan sejahtera?'






Oleh Zulfi Akmal

(Al-Azhar Cairo)



Ketika mengaji kitab Nurul Yaqin dengan guruku almarhum ustadz Syamsul Mashri di pesantren dulu, aku sempat mengajukan pertanyaan seperti ini:



"Kenapa Allah tidak membiarkan dunia ini damai dan sejahtera seperti yang pernah terjadi di zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam waktu lama? Kenapa selalu ada kemelut?"



Beliau menjawab begini:



"Dunia ini diciptakan Allah sebagai ladang amal dan ujian bagi manusia, bukan kampung tempat pembalasan. Bila dunia ini berjalan tanpa cobaan dan rintangan, di mana letak ujiannya bagi manusia?



Bagaimana cara mengetahui orang yang baik dan jahat, siapa yang taat dan siapa yang durhaka, siapa yang sabar dan siapa yang tidak sabar, siapa yang adil dan siapa yang zalim, siapa pembela kebenaran dan siapa pendukung kebatilan, siapa yang berhak masuk surga dan siapa yang mesti direndam dalam neraka?



Keadilan, keamanan, kesejahterahan itu datangnya atas usaha manusia, bukan hadiah cuma-cuma yang turun dari langit. Usaha mewujudkan itulah yang dinilai oleh Allah.



Perdamaian dan kesatuan hati manusia, muslim khususnya adalah dengan mewujudkan seluruh syaratnya. Yaitu dengan kekuatan iman dan keteguhan berpegang pada tali Allah.



Sepanjang hal itu tidak dilakukan, perdamaian tidak akan pernah terjadi dipermukaan bumi ini.



Tidak ada masalah bila dunia dipenuhi angkara murka, kezaliman, dan kedurhakaan. Yang penting dirimu tetap teguh pada posisi yang benar dan berjalan bersama para pembela kebenaran, sekalipun daging dan tulangmu harus hancur berantakan dan darahmu tumpah membasahi bumi".



Semoga Allah merahmatimu wahai guruku dan memberikan hidayah serta kesabaran kepadaku dalam mengarungi kehidupan ini sampai datang waktunya menyusul ke alam sana.